Home » » ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. A BAYI BARU LAHIR NORMAL 2 JAM

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. A BAYI BARU LAHIR NORMAL 2 JAM


ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. A
BAYI BARU LAHIR NORMAL 2 JAM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Di Indonesia sebagian besar (85 % - 90 %) persalinan adalah normal akan tetapi gangguan dalam kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan bayi-bayi yang baru dilahirkan. (Depkes RI, 2004)
Survey telah menunjukkan bahwa sebagian besar (± 95 %) di daerah Kabupaten Kuningan persalinan adalah normal dengan keadaan bayi sehat.
Di BPS Hj. Widyani AR, Ciloa Keramat Mulya Kuningan juga (± dari 70 % dan yang 60 %) bersalin dengan normal dan tanpa adanya penyulit-penyulit yang menyertai selama masa kehamilan seperti eklampsi, DM, jantung, paru-paru, dan sebagainya sehingga bayi tetap dalam keadaan normal / baik.
Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk mengambil / mengangkat kasus asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. A Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam”.

1.2    Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Mahasiswi mampu menerapkan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, tentunya dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney dan pendokumentasian secara SOAP.
1.2.2        Tujuan Khusus
1.2.2.1      Mahasiswi mampu melakukan pengkajian pada BBL.
1.2.2.2      Mahasiswi mampu menegakkan diagnosa pada BBL.
1.2.2.3      Mahasiswi mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada BBL.
1.2.2.4      Mahasiswi mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera / melakukan kolaborasi.
1.2.2.5      Mahasiswi mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada BBL.
1.2.2.6      Mahasiswi mampu mengevaluasi, setelah apa yang dilakukan pada BBL.

1.3    Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis melakukan dengan beberapa metode pengumpulan data dengan pendekatan studi kasus menggunakan teknik-teknik :
1.3.1        Wawancara
Dalam penulisan laporan ini penulis mendapatkan data yang akurat langsung dari pasien dengan melakukan wawancara agar terjalin hubungan yang lebih baik.
1.3.2        Observasi
Data yang akurat dari penulisan makalah ini dapat dengan cara observasi langsung terhadap kondisi pasien.
1.3.3        Studi Kepustakaan
Untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi, penulis mendapatkan referensi dari berbagai sumber buku mengenai kehamilan lewat waktu atau post matur.
1.3.4        Dokumentasi
Setelah melakukan wawancara, observasi dan studi kepustakaan data yang diperoleh didokumentasikan dalam bentuk laporan studi kasus.

1.4    Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini disusun secara sistematis yang terdiri dari :
BAB I       PENDAHULUAN yaitu terdiri dari : Latar belakang, tujuan, metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II     TINJAUAN PUSTAKA yaitu terdiri dari : Konsep medis, fisiologi BBL, konsep asuhan kebidanan.
BAB III    TINJAUAN KASUS yaitu terdiri dari : Melakukan pendokumentasian dengan cara SOAP.
BAB IV    PEMBAHASAN
BAB V     PENUTUP yaitu terdiri dari : Kesimpulan dan saran.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Konsep Medis
2.1.1        Pengertian Bayi Baru Lahir Normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dari kehamilan usia 37 – 42 minggu dan berat badan lahir 2500 – 4000 gram.
2.1.2        Keadaan Klinik Bayi Baru Lahir Normal
2.1.2.1       Berat badan bayi 2500 – 4000 gram.
2.1.2.2       Panjang badan 48 – 52 cm.
2.1.2.3       Lingkar dada 30 – 38 cm.
2.1.2.4       Lingkar kepala 33 – 35 cm.
2.1.2.5       Bunyi jantung pda menit-menit pertama ± 180 x/menit, kemudian turun – 140 x/menit – 120 x/menit, pada waktu berumur 30 menit.
2.1.2.6       Respirasi pada menit-menit pertama sekitar 80 x/menit disertai dengan pernafasan cuping hidung, retrasi suprasterial dan interkostal serta rintihan hanya berlangsung 10 – 15 menit.
2.1.2.7       Kulit merah-merah dan licin.
2.1.2.8       Rambut lanugo tak terlihat.
2.1.2.9       Kuku agak panjang dan lemas.
2.1.2.10   Genetalia wanita labia mayor menutupi labia minor sedangkan pada pria testis sudah turun.
2.1.2.11   Reflek hisap dan menelan baik.
2.1.2.12   Reflek morro baik.
2.1.2.13   Graf reflek baik.
2.1.2.14   Eliminasi baik.




2.1.3        Penanganan Bayi Baru Lahir
2.1.3.1       Membersihkan Jalan Nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah dilahirkan apabila bayi tidak segera menangis, penolong atau bidan diharapkan agar segera membersihkan jalan nafas bayi dengan cara sebagai berikut :
1.      Letakkan bayi di tempat yang hangat.
2.      Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala lebih menekuk, posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
3.      Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus dengan kassa steril.
4.      Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3x atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi menangis.
2.1.3.2       Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu mempengaruhi bayi kecuali bayi kurang bulan.
1.      Mengikat tali pusat
Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dengan menggunakan benang DTT atau klem plastic tali pusat (DTT atau steril) lakukan sampul kunci atau jepitan secara mantap.
2.      Rawat tali pusat
-          Jangan membungkus pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan ramuan apapun ke tali pusat, dan nasehati keluarga untuk tidak memberikan apapun ke tali pusat bayi.
-          Pemakaian alkohol atau betadine sudah tidak dipakai lagi.

2.1.3.3       Mempertahankan suhu tubuh bayi
1.      Mengeringkan suhu tubuh bayi.
2.      Selimuti bayi dengan selimut yang bersih.
3.      Tutup kepala bayi.
4.      Anjurkan ibu untuk segera menyusui dan memeluk bayinya.
5.      Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
2.1.3.4       Memberi vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk mencegah perdarahan pada BBL, semua BBL dan cukup bulan perlu diberikan Vitamin K peroral 1 mg / hari selama 3 hari.
2.1.3.5       Memberi obat tetes atau salep mata
Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap BBL perlu diberikan salep mata kurang dari 5 jam setelah bayi lahir, pemberian tetes atau salep mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk mencegah penyakit mata karena klamidia (penyakit menular sexual).
2.1.3.6       Identifikasi Bayi
1.      Peralatan identifikasi bayi hendaknya harus selalu terseid di tempat periksa, di kamar bersalin atau di ruang bayi.
2.      Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi halus yang tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
3.      Pada alat gelang identifikasi harus tercantum :
-          Nama bayi (nyonya)
-          Tanggal, jam, hari lahir
-          Nomor bayi
-          Jenis kelamin
-          Unit dan nama lengkap ibu
4.      Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan dicantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi, sidik telapak kaki dan jari bayi harus ada, ukur berat badan bayi, panjang badan, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.

2.2    Fisiologi Neonatus
Fisiologi neonatus adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus, yaitu suatu organisme yang tumbuh, yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine ke kehidupan ekstrauterine.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi ini yaitu : maturasi, adaptasi, dan toleransi.
Maturasi adalah mempersiapkan fetus untuk transisi dari kehidupan intra ke kehidupan ekstrauterine dan ini berhubungan lebih erat dengan masa gestasi dibandingkan dengan berat badan lahir.
Adaptasi adalah suatu hal yang diperlukan oleh neonatus untuk tetap dapat hidup dalam lingkungan baru yang dibandingkan dengan lingkungan selama menjadi fetus.
Toleransi dan adaptasi berbanding terbalik bila dibandingkan dengan maturasi. Karena makin matur neonatus makin baik pula adanya adaptasi tetapi makin kurang toleransinya.
2.2.1        Jantung dan Sirkulasi Darah
a.       Janin
Placenta à Vena umbilikalis  à Hati

                                                      Atrium kiri à Ventrikel kiri à Aorta

                                                     Ventrikel  ß  Vena cava  ß  Seluruh
                                                         kanan            superior          tubuh

                                                     Ductus           Paru
                                                     anteriosus

                                                     Aorta
                                  
b.      Setelah lahir (neonatus)
Paru berkembang à Tek. Artikel paru ¯ à Tek. Atrium kiri > kanan

           Ductus arteriosus        Tek. Aorta       Foramen ovale menutup
           obliterasi hari               (PaO2 ­)          terjadi pada 1 jam
           ke I

2.2.2        Saluran Cerna
Relatif > berat dan panjang dibanding dewasa
Berisi     :  Meconium à Zat hitam kehijauan (keluar dalam 10 jam pertama, umur 14 hari à Tinja berbentuk dan berwarna hitam)
Enzim    :  Sudah ada kecuali amilase pankreas (aktifitas enzim proteolitik, lipase (+) )

2.2.3        Hati
Segera setelah lahir àPerubahan biokimia dan morfologis :
a.       Kadar protein ­
b.      Kadar glikogen ¯
c.       Sel hemopoetik mulai berkurang
d.      Enzim hati (dehidrogene UDPG dan transerase glukoranik << à ikterus)

2.2.4        Metabolisme
Metabolisme basal / kg berat badan (luas permukaan neonatus > dewasa)
a.       Energi
-          Jam 1 :  Pembakaran karbohidrat
-          Hari ke 1 : Pembakaran lemak
60 % dari lemak
-          Setelah minum :
40 % dari KH
b.      Produksi panas
-          Aktifitas otot
-          Shivering
-          Non shivering thermogenesis

2.2.5        Keseimbangan Asam – Basa
a.      

24 jam
 
Lahir
          PH rendah                      Terkompensasi
(Glikolisis an aerobik)

2.2.6        Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
a.       Fungsi ginjal belum sempurna
b.      BBL normal :  Relatif air >> Na. >>. K (Ruang ekstra luas)

2.2.7        Kelainan Endokrin
a.       Janin     :   Mendapat hormon dari ibu
b.      Lahir     :   Kadang-kadang masih berfungsi antara lain :
-        Kelenjar susu membesar
-        Gejala “with drawal” pengeluaran darah dari vagina
-        Kelainan adrenalin relatif > dari orang dewasa
-        Kelenjar tyroid sudah sempurna

2.2.8        Susunan Saraf Pusat
a.       Lahir               :  Fungsi motorik, t.u. sob kortikal, cairan otak berkurang
b.      Setelah lahir   :  Lemah, protein akan bertambah.
c.       Mielinisasi      :  Terjadi setelah umur 2 bulan.
d.      Pertambahan sel berlangsung seperti umur 1 tahun.

2.2.9        Immunoglobulin
a.       Placenta merupakan sawat terhadap antigen
b.      Neonatus
-          Sel plasma (-)
-          Infeksi à placenta à rx. Imunologi : sel plasma
(Ilmu Kesehatan Anak 2005, 357 – 361)

2.3    Konsep Asuhan Kebidanan
2.3.1        Pengkajian
2.3.1.1     Biodata / Identitas
a.       Nama bayi               : Untuk membedakan dengan bayi lain.
b.      Umur bayi                : Diambil dari tanggal lahir, usia yang tepat juga diperlukan untuk interpretasi data yang akan diperoleh dari hasil pemeriksaan.
c.       Tanggal lahir            : Untuk menentukan umur bayi.
d.      No. Status register   : Untuk melengkapi rekam medik.
e.       Berat badan             : Untuk bayi normal 2500 – 400 gram (Bobak, 2005)
f.       Panjang badan         : Untuk bayi normal 45 – 55 cm.
g.      Nama ibu dan ayah  : Untuk menentukan atau membedakan nama orang tua dengan yang lain.
h.      Umur                       : Untuk mengidentifikasi diagnosa kesehatan dan tindakan yang akan dilakukan.
i.        Agama                     : Untuk memudahkan dalam memberi dukungan, spiritual sesuai agama masing-masing.
j.        Pendidikan              : Untuk memudahkan berkomunikasi tentang perawatan bayi baru lahir dengan ibu bayi.
k.      Alamat                     : Agar memudahkan dalam berhubungan bila ada yang penting dan dapat diketahui dari lingkungan klien yang dapat mendukung atau menghambat perawatan bayi.

2.3.1.2     Anamnesa
Disertakan tanggal dan waktu pengkajian
a.       Riwayat penyakit kehamilan
Pengetahuan yang komperhensif tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran adalah penting untuk memahami hasil temuan fisik BBL (Bayi Baru Lahir)
Adapun hal yang dikaji adalah, perdarahan, preeklampsi, eklampsi, penyakit kelamin atau penyakit kehamilan lainnya yang dapat mempengaruhi BBL. Sehingga asuhan akan dapat ditegakkan.
b.      Kebiasaan waktu hamil
1.       Makanan        :  Asupan gizi yang baik dan seimbang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, adapun makanan yang biasa dimakan oleh ibu pada saat kehamilan ini adalah nasi, lauk pauk, buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur, dan sebagainya.
2.      Obat-obatan   :  Obat-obatan yang biasa diminum pada saat kehamilan ini yaitu tablet tambah darah, vitamin B complex, vitamin C, vitamin B1.
3.      Merokok        :  Ibu tidak pernah merokok, karena kebiasaan ini akan mempengaruhi perkembangan janin.
c.       Riwayat persalinan sekarang
Bila ada lebih baik cantumkan catatan yang diberikan dari puskesmas atau rumah bersalin tempat ibu melahirkan, sehingga data yang diperoleh lebih lengkap dan akurat.
1.      Jenis persalinan   :  Mempengaruhi temuan fisik BBL, dan asuhan yang tepat. Untuk riwayat persalinan sekarang spontan ditolong oleh bidan bayi segera menangis.
2.      Lama persalinan  :  Kala I 8 jam dan untuk kala II 2 jam.
3.      Ketuban pecah    :  Spontan setelah pembukaan lengkap, warna jernih, bau khas, jumlah 100 cc.
4.      Komplikasi persalinan : Pada ibu dan bayi agar dapat ditegakkan asuhan yang tepat. Untuk sekarang tidak ada komplikasi yang menyertai persalinan.
5.      Keadaan BBL     :  Dilihat dari nilai APGAR penyesuaian dari intra uterine dan ekstrauterine pada 1 – 15 menit pertama, dan 5 – 10 untuk menit kedua.






SKOR
0
1
2
ANGKA
A : Appearence Color (warna kulit)
P : Pulse (Hearth rate) (Frekuensi jantung)
G : Grimace (Reaksi terhadap rangsangan)
A : Activity (Tonus otot)
R : Respiration (usaha nafas)
Pucat

Tidak ada
Tidak ada
Lumpuh
Tidak ada
Badan merah
Ekstremitas biru
Dibawah 100
Sedikit gerak mimik
Esktremitas dalam fleksi
Seluruh tubuh kemerahan

Di atas 100

Menangis, batuk / bersin

Gerakan aktif

Menangis kuat
2

2

2

1

2


Jumlah
9

Keterangan : Untuk BB (Bayi baru lahir normal) nilai APGARnya adalah : 7 – 10
6.      Sidik telapak kaki kanan dan kiri : Untuk melengkapi identifikasi bayi.
2.3.1.3     Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum    :  Baik / stabil
Dapat diperoleh dengan melihat keadaan pasien apakah dalam keadaan stress dan sebagainya, yang memerlukan pertolongan segera, atau pasien dalam keadaan relative stabil, sebagai pertolongan dapat diberikan setelah melakukan pemeriksaan fisik. Suhu      :           Ukurlah suhu setiap 30 menit sampai bayi stabil setelah itu setiap 4 jam sekali.
b.      Respirasi              :  Frekwensi untuk bayi baru lahir normal adalah 30 – 60 x/menit.
c.       HR (Heart Rate)  :  Untuk BBLN 120 – 160 x/menit.
d.      Berat Badan         :  Untuk BBL normal 2500 – 4000 gram..

-          Pemeriksaan Fisik secara sistematis
a.       Kepala             :  Terlihat sutura, ubun-ubun besar dan kecil mudah diraba.
b.      Ubun-ubun      :  Dalam keadaan normal, ubun-ubun besar, lebar / sedikit cekung.
c.       Muka               :  Untuk BBL normal akan tampak simetris .
d.      Mata                :  Dilihat apakah ada reaksi langsung terhadap cahaya, apakah alis dan bulu mata tumbuh, apakah ada kelainan conjungtivitis oftalmia neonatorum, keadaan ini normal sampai bulan ketiga atau keempat.
e.       Telinga            :  Untuk BBL normal, bentuk dan letak simetris daun telinga besar.
f.       Mulut              :  Untuk BBL normal tidak ada kelainan pda bibir seperti labiopalatoskisis, bercak putih pada lidah dan sebagainya.
g.      Hidung            :  Untuk BBL normal bentuk dan letak simetris dan tidak ada polip atau sumbatan.
h.      Leher               :  Untuk BBL normal, bentuk pendek dan terdapat lipatan-lipatan.
i.        Dada               :  Normalnya dilihat bulat dan simetris, pembesaran payudara dimulai dari hari ke 2 – 3 setelah lahir, pernafasan normalnya dangkal, simetris dan sesuai gerakan abdomen
j.        Tali pusat         :  Dilihat apakah ada infeksi / tidak. Biasanya untuk BBL normal akan lepas 10 – 14 hari setelah lahir.
k.      Punggung        :  Dilakukan pemeriksaan dengan cara telungkup, tangan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari kemungkinan adanya berupa tumor lunak di bagian garis tengah.
l.        Ekstremitas      :  Atas          :  Untuk BBL normal flexi dengan gerakan simetris.
Bawah      :  Untuk BBL normal pendek, bengkok dan flexi dengan baik

m.    Genitalia          :  Perempuan  :  Labia mayora menutupi labia minora, klitoris menonjol, terdapat umbay hymen.
Laki-laki      :  Testis sudah turun ke skortum.

n.      Anus                :  Terdapat satu anus dengan tonus spingler yang baik.

-          Reflek
a.       Reflek morro         :  Untuk BBL normal aduksi dan ekstensi simetris lengan jari-jari mengembang, seperti kipas dan membentuk huruf C pada ibu jari dan telunjuk. Dan mungkin akan terlihat adanya sedikit tremor, lengan teraduksi dalam gerakan memeluk dan kembali dalam posisi fleksi dan gerakan yang rileks.

b.      Reflek rooting       :  Pada BBL normal biasanya akan menolehkan kepala ke arah stimulus, membuka mulut disentuh oleh jari atau putting susu.

c.       Reflek walking      :  Pada BBL normal biasanya gerak aktif otot masih hipotermik, sendi lutut dan kaki dalam flexi dan kepala sudah kesatu arah / jurusan.
d.      Reflek graphs        :  Pada BBL normal biasanya jari-jari kaki bayi akan memeluk kebawah bila jari diletakkan didasar jari-jari kakinya.
e.       Reflek tonik neek  :  Pada BBL normal biasanya ekstremitas pada satu sisi dimana kepala ditolehkan akan ekstensi dan ekstremitas yang berlawanan flexi.


-          Antropometri
a.       Lingkar kepala          :  Untuk BBL normal 32 – 36 cm
b.      Lingkar kepala          :  Untuk BBL normal 30 – 33 cm
c.       Lingkar lengan atas  :  Untuk BBL normal 10 – 11 cm

-          Eliminasi
a.       Miksi                  :  Untuk BBL normal sebagian besar berkemih dalam 24 jam permata setelah lahir dan 2 – 6 kali sehari sampai 1 – 2 hari pertama. Setelah itu berkemih 5 – 2 kali dalam 24 jam.
b.      Meconium          :  Untuk BBL normal, berwarna hitam kehijauan, lengket dan mengandung darah segar dieksresikan dalam 24 jam.


2.3.2        Interpretasi Data
Adalah untuk BBL normal, agar diidentifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan.
Diagnosa      :  Bayi lahir ....... NCB, SMK dengan BB..... gram, PB .... gram, jenis kelamin...... dengan keadaan umum bayi baik.
Masalah        :  Tidak ada
Kebutuhan    :  Konseling berlanjut

2.3.3        Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Adalah untuk BBL normal biasanya tidak ditemukan diagnosa potensial, kecuali ada komplikasi dan masalah.



2.3.4        Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera
Untuk BBL normal tidak diperlukan kecuali ada komplikasi lain. Tapi bagi bayi yang dilahirkan di RS tetap kolaborasi dengan dokter walaupun bayinya normal.

2.3.5        Merencanakan Asuhan Menyeluruh
a.       Bersihkan jalan nafas.
b.      Potong dan rawat tali pusat
c.       Bersihkan badan bayi dengan baby oil / kapas DTT.
d.      Berikan salep mata
e.       Pertahankan suhu tubuh bayi
f.       Bungkus bayi dengan kain bersih dan halus
g.      Ajari ibu untuk pencegahan infeksi
h.      Observasi tanda-tanda vital
i.        Pemberian imunisasi

2.3.6        Melaksanakan Asuhan Menyeluruh
a.       Membersihkan jalan nafas dari lendir dengan menggunakan sleem dari mulut dengan jarak 5 cm dan dari hidung dengan jarak 3 cm.
b.      Memotong tali pusat dengan jarak 3 cm dari pusat dengan gunting steril dan merawatnya dengan tidak mengoleskan apa-apa seperti betadine dan alkohol, dan menjaga agar tetap kering.
c.       Membersihkan tubuh bayi dengan baby oil.
d.      Memberikan / mengoleskan salep mata pada bayi.
e.       Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menempatkannya di tempat yang hangat.
f.       Membungkus / membendong bayi dengan kain bersih dan lembut.
g.      Mengajarkan ibu cara pencegahan infeksi
-          Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
-          Jaga kebersihan disekitar
-          Cukup fentilasi
-          Jangan mengoleskan apapun pada tali pusat
h.      Mengobservasi tanda-tanda vital
i.        Memberikan imunisasi Hepatitis B uninjeck dan vitamin K.

2.3.7        Evaluasi
a.       Bayi sudah bernafas dengan baik.
b.      Tali pusat kering dan bersih
c.       Badan bayi bersih
d.      Bayi sudah diberi salep mata
e.       Bayi sudah dibungkus
f.       Bayi sudah dalam keadaan hangat
g.      Bayi tidak terinfeksi
h.      Keadaan umum bayi baik dan sudah mendapat ASI
i.        Bayi sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis B unijeck dan vitamin K.
















BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1    Pengumpulan Data
3.1.1        Biodata
3.1.1.1     Identitas Bayi
a.       Nama bayi                :  Bayi Ny. A
b.      Umur                        :  2 jam
c.       Tgl / Jam lahir          :  24 Januari 2007, Pukul 02.30 WIB
d.      Jenis kelamin            :  Perempuan
e.       No. Status Register  :  244408
f.       Berat Badan             :  3000 gram
g.      Panjang Badan         :  49 cm

3.1.1.2     Identitas Orang Tua
a.     Nama ibu    :  Ny. A                a.  Nama Ayah  :  Tn. U
b.     Umur          :  27 tahun            b.  Umur            :  30 tahun
c.     Agama        :  Islam                 c.  Agama          :  Islam
d.    Suku           :  Sunda               d.  Suku            :  Sunda
e.     Pendidikan :  SMP                  e.  Pendidikan   :  SMA
f.      Pekerjaan    :  Tidak bekerja    f.  Pekerjaan      :  Wiraswasta

3.1.2        Anamnesa
Pada tanggal 24 Januari 2007, pukul 02 : 30 WIB
3.1.2.1     Riwayat Penyakit Kehamilan
Tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti : Jantung, DM, liver, dan sebagainya.



3.1.2.2     Kebiaaan waktu hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak ada pantangan makanan, tidak pernah merokok, minum jamu-jamuan dan obat-obatan terlarang.
3.1.2.3     Riwayat persalinan sekarang
Bayi lahir spontan ditolong oleh bidan segera menangis, dengan PB 49 cm, BB 3000 gram, jenis kelamin perempuan, NCB, SMK, ketuban pecah spontan, warna jernih berbau khas, tidak ada komplikasi lain yang menyertai kehamilan.

3.1.3        Pemeriksaan Fisik
3.1.3.1     Keadaan umum     :  Composmentis
3.1.3.2     Respirasi                :  45 x/menit
3.1.3.3     Berat badan           :  3000 gram
3.1.3.4     Suhu                      :  36,80C
3.1.3.5     Nadi                       :  110 x/menit

-          Pemeriksaan secara sistematis
a.       Kepala             :  Keadaan normal
b.      Mata                :  Sklera putih (an ikterik), conjungtiva merah muda (an anemis)
c.       Telinga             :  Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, lentur dan flexible, tidak ada kelainan.
d.      Hidung            :  Tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
e.       Mulut               :  Gusi berwarna merah muda, lidah simetris, reflek rooting kuat.
f.       Leher               :  Tidak ada kelainan, bentuk pendek simetris, tidak ada benjolan dan sebagainya.
g.       Dada               :  Bentuk simetris, nafas tidak sesak, denyut jantung reguler, putting susu sudah terbentuk / menonjol dan simetris.
h.      Tali pusat         :  Kering dan bersih
i.        Genitalia          :  Labia mayora sudah menutupi labia minora, klirotis menonjol terdapat kembali hymen.
j.        Esktremitas      :  Dalam posisi flexi, reflek genggam baik, tidak ada kelainan.
k.      Anus                :  Membuka, terdapat 1 anus dan tonus spingler baik, tidak ada kelainan.
l.        Reflek              :  a.   Reflek morro     :  Å
b.  Reflek rooting    :  Å
c.  Reflek graphs     :  Å
d.  Reflek tonic neck : Å
m.    Antropometri   :  a.  Lingkar kepala    :  33 cm
b.  Lingkar dada      :  32 cm
c.  Lingkar lengan atas : 11 cm
n.      Eliminasi          : a.  Defekasi        : Meconium Å, warna hitam kehijauan
b.  Miksi             : Normal Å, frekwensi 5 x/hari

3.1.4        Assesment
NCB, SMK, bayi baru lahir normal 2 jam, dengan potensial hypotermi.

3.1.5        Planning
a.       Membersihkan jalan nafas à Sudah, segera setelah bayi lahir dengan menggunakan sleem.
b.      Menjaga bayi agar tetap hangat à Tidak ada tanda hipotermi,
-          Mengeringkan bayi secara seksama
-          Membungkus bayi dengan kain bersih dan lembut
-          Menutupi bagian kepala bayi
c.       Mengobservasi tanda-tanda vital à Keadaan umum bayi baik, S : 36,80C, R : 45 x/menit, P : 110 x/menit.
d.      Memberikan salep mata pada bayi à Untuk pencegahan infeksi pada mata.



























BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan pada bayi Ny. A di BPS maka penulis mendapatkan data sebagai berikut :
4.1    Pengkajian
Pada saat penulis melakukan pengkajian atau pengumpulan data baik objektif atau subjektif, maka penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan lahan praktek.
4.2    Interpretasi Data
Berdasarkan pengkajian pada Ny. A telah diperoleh data yang bisa menegakkan diagnosa yaitu BBL normal NCB, SMK, dengan berat badan waktu lahir 3000 gram, dengan pulse 110 x/menit, respiration 45 x/menit, suhu 36,80C, sehingga dapat ditegakkan diagnosa, NCB, SMK, lahir spontan, segera menangis, sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktek.
4.3    Diagnosa Potensial / Masalah Potensial
Setelah dilakukan pengkajian dan asuhan pada bayi Ny. A, tidak dapat ditegakkan diagnosa, karena tidak ada kelainan-kelainan yang didapat, dan hal ini sesuai apa yang diharapkan, sehingga tidak akan ada kesenjangan antara teori dengan lahan praktek.
4.4    Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi
Tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter atau dengan petugas kesehatan lain.
4.5    Perencanaan
Dalam penyusunan rencana asuhan harus disesuaikan dengan teori.
4.6    Pelaksanaan
BBL normal pada umumnya segera dirawat dengan cara rooming in segera setelah bayi lahir, begitupula sama halnya dengan bayi Ny. A karena keadaan bayi baik.
4.7    Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. A maka bayi Ny. A dapat menyesuaikan kondisi diluar uterus sehingga tidak terjadi masalah-masalah pada bayi Ny. A.



























BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. A, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
BBL normal, NCB, SMK, dengan berat badan 3000 gram, PB 49 cm, jenis kelamin perempuan, tidak terdapat kelainan atau mengalami komplikasi, baik pada waktu hamil maupun pada saat persalinan sehingga bayi Ny. A bisa dapat beradaptasi maka tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan lahan praktek.

5.2    Saran
5.2.1        Bagi lahan praktek agar dapat meningkatkan mutu pelayanan yang baik sehingga tidak akan pernah terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek dan diharapkan bimbingan yang lebih baik lagi.
5.2.2        Bagi Prodi D3 Kebidanan agar lebih memperhatikan anak didiknya.
5.2.3        Bagi mahasiswi D3 Kebidanan agar lebih dapat memperhatikan kekurangan-kekurangan yang ada sehinga bisa lebih dapat meningkatkan kemampuan.
5.2.4        Bagi ibu Ny. A agar segera memberikan ASI eksklusif sedini mungkin dan memperhatikan tanda-tanda bahaya pada bayi, diharapkan agar dapat merawat bayinya dengan baik.









0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Artikel Kesehatan | Kembali ke Atas
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger