BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditunjukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Lokakarya, 1983).
Adapun hakekat keperawatan adalah sebagai berikut :
Pertama, sebagi ilmu dan seni. Merupakan suatu yang dalam aplikasinya lebih kearah ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep dan perinsip serta mempertimbangkan seni dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dan berbagai kelompok ilmu diantaranya ilmu alam dasar, ilmu prilaku, ilmu social, ilmu keperawatan klinik dan komunitas serta dalam prakteknya menggunakan pendekatan ilmiah yang berorientasi pada proses penyelesaian masalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kedua, sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan, maka dalam kesehariannya keperawatan berusaha dengan segala tindakan atau kegiatan bersifat membantu klien atau manusia dalam mengatasi efek dari masalah sehat atau sakit dalam kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan.
Ketiga, mempunyai tiga sarana dalam pelayanan keperawatan, di antaranya individu, keluarga dan masvyarakat sebagai klien.
Keempat, pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan keperawatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain memberikan pelayanan kesehatan melalui peningkautan kesehatan dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit, penentuan diagnosa dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pemmbatasan kecacatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan Profesionalisasi dalam Keperawatan
Profesionalisasi merupakan suatu proses menuju kearah profesional. Dalam keperawatan proses tersebut diawali dari persepsi pekerjaan yang sifatnya vokasionalmenuju kepekerjaan yang profesional, demikian juga pendidikan yang dulunya bersifat vokasional yang kemudian bergeser kearah pendidikan profesional melelui pendidikan keperawatan. Dalam menuju pengakuan tersebut diperlukan langkah penting dalam penataan perawatan manuju suatu provesi diantaranya :
2.2 Penataan Pendidikan Keperawatan
Pendidikan merupakan unsur pertama yang harus dilakukan penatan karena melalui pendidikan perkembangan profesi perawatan akan terarah dalam berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi sehingga tenaga keperawatan yang dihasilkannya dapat berkualitas. Dalam penataan pendidikan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebabgai berikut :
1. Percepatan pertumbuhan pendidikan keperawatan dalam system pendidikan nasional dengan menetapkan jenjang dan jenis pendidikan keperawatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, sarjana, dan profesi yang dapat digambarkan pada Gambar 2-1.
2. Pengadilan dan pembinaan pelaksanaan pendidikan pada pusat-pusat pendidikan keperawatan. Pelaksanaan pengadilan tersebut dilakukan dengan mengadakan pelaksanaan akreditas pendidikan serta penyesuaian setandar pendidikan sesuai dengan pendidikan profesi keperawatan. Dalam standarisasi kualitas melalui akreditasi diharapkan pendidikan keperawatan akan semakin terarah dalam pendidikan profesi, disamping itu pusat pendidikan dan pelatihan profesi keperawatan perlu dikembangkan sesuai dengan arah dan kebijakan profesi keperawan.
3. Pengembangan lahan praktek keperawatan dilakukan dengan membentuk komunitas profesional. Pengembangan ini dilakukan untuk mencapai kopetensi yang ada denagan menerapkan pengalaman belajar klinik dan lapanganbagi calon-calon perawat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan membentuk komunitas keperawatan seperti membagi komunitas perawat menjadi divisi-divisi, seperti komunitas perawat divisi medical bedah, divisi maternitas, divisi anak, divisi jiwa, divisi gawat darurat, divisi keperawatan keluarga dan komunitas, divisi gerontik, dan lain-lain, sehingga keperawatan sebagai pendidikan profesi akan lebih terarah.
4. Pengembangan dan pembinaan staf akademis menuju terbentuknya masyarakat akademis profesional. Hal tersebut dilakukan dengan melalui berbagai pengembangan bagi staf untuk mengadakan penelitian sehingga akan dihasilkan berbagai karya untuk kepentingan profesi keperawatan dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menata bentuk aplikasi dimasyarakat bagi profesi keperawatan.
2.3 Penataan Praktek Keperawatan
Penataan praktek keperawatan merupakan bentuk penataan profesi keperawatan manuju profesi yang sejajar dengan profesi kesehatan yang lain, mengingat dengan menata bidang ini lingkungan praktek keperawatan akan lebih jelas dan terarah dalam praktek sebagai profesi, dan dalam penataan praktek keperawatan tersebut, maka dapat dilakukan upaya sebagi berikut :
1. Pengembangan dan pembinaan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional. Pengembangan ini dilakukan harus berlandaskan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
2. Penyusunan dan pemberlakuan standar praktek keperawatan. Penyusunan ini akan dilakukan dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan sehingga dapat dipertanggung jawabkan melalui asuhan keperawatan mandiri dan profesional.
3. Penerapan model asuhan keperawatan secara profesional dengan memperhatikan beberapa kode etika keperawatan yang berlaku dan dalam melakukan setiap tindakan menggunakan asuhan profesional.
2.4 Penataan Pendidikan Berlanjut
Penataan pendidikan keperawatan berkelanjutan merupakan syarat penting dalam mempercepat profesionalisasi keperawatan, karena melalui pendidikan berkelanjutan keperawatan akan selalu berkembang dan terarah dalam mengembnagkan spesialisasi atau tingkat kekhususan dalam profesi keperawatan. Untuk menuju penataan tersebut dapat dilakukan :
1. Pengembangan pola pendidikan berkelanjutan. Pengembangan pola ini diharapkan akan lebih memudahkan dalam jangkauan dan pencapaian bagi komunitas perawatan agar selalu meningkatkan diri dalam perkembangan ilmu keperawatan.
2. Penyusunan program pendidikan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan perawat. Proses ini dapat dimulai dengan program sertifikasi dalam keterampilan atau keahlian khusus.
3. Pengembangan kemampuan untuk melaksanakan pendidikan keparawatan melalui upaya pengembangan pendidikan keperawatan dibeberapa tempat pelayanan atau pendidikan.
2.5 Penataan Organisasi Profesi Keperawatan
Penataan organisasi juga merupakan penataan keperawatan sebagai profesi, mengingat organisasi profesi merupakan sarana untuk komunikasi antara parawat profesional serta wadah dalam menyalurkan aspirasi dalam perkembangan keperawatan, dalam menuju proses menjadikan diri kearah profesional serta mmenuju tertatanya organisasi profesi tersebut yang dapat dilakukan dengan :
1. Pembinaan organisasi profesi keperawatan. Pembinaan tersebut dilakukan dalam rangka agar organisasi profesi tersebut mampu melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebangai organisasi profesi melalui pembinaan pengembnagan pelayanan asuhan keperawatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Peningkatan kemapuan organisasi profesi keperawatan, dengan melaksanakan tanggung jawab dalam pendidikan keparawatan berkelanjutan, penyusunan standar praktek keperawatan serta penyusunan atau pembarian pengakuan atas legislasi dalam pelaksanaan praktek keperawatan.
3. Pembinaan organisasi profesi keparawatan. Dengan pelaksanaan ini diharapkan organisasi profesi bisa diakui secara benar-benar menjadi organisasi profesi sebagai mana organisasi profesi lainnya serta mampu mengendalikan profesional keperawatan.
2.6 Penataan Lingkungan untuk Perkembangan Keperawatan
Lingkungan merupakan suatu yang penting dalam penerapan atau pengembangan profesi, karena dengan pengakuan diri lingkungan, maka profesi keperawatan akan semamkin cepat berkembang kearah terciptanya lingkungan yang profesional. Upaya keparawatan dalam menata lingkungantersebut dapat dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan desiminasi pengertian tentang keperawatan professional dengan menjelaskan lingkup peran dan tanggung jawab serta kewenangan profesi kepaerawatan kepada masyarakat.
2. Menciptakan kesempatan bagi profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan keperawatan dengan sikap professional.
3. Memberlakukan undang-undang dalam penerapan praktek keperawatan professional sehingga segala kendala dan hambatan dapat diatasi secara langsung.
4. Memberikan kepercayaan pagda masyarakat untuk melaksanakan program praktek keperawatan agar diakui oleh masyarakat (Husin, M, 1999).
2.7 Keperawatan dl Masa Yang Akan Datang
Keperawatan adalah sistem yang terbuka dan dinamis, artinya keperawatan akan selalu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi baik itu dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai perkembangan keperawatan di masa yang akan datang.
2.7.1 Virginia Henderson
1. Memiliki landasan hukum yang akan mengatur pelayanan keperawatan tersedia secara universal.
2. Perawat akan melakukan sebagian besar fungsinya dalam perawatan primer. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya lebih berperan sebagai konsultan. Pelayanan kesehatanakan menggabungkan pengobatan modern dengan pengobatan tradisional.
3. Model keperawatan akan lebih diutamakan dibanding model pengobatan.
4. Titik berat pelayanan keperawatan adalah pendidikan kesehatan dengan tujuan membantu klien agar dapat mandiri dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia dengan lebih baik.
5. Pelayanan yang diberikan akan lebih menekankan pada upaya pencegahan penyakit.
6. Dana yang tersedia akan lebih banyak dialokasikan bagi perawat penyelenggara kesehatan di rumah.
7. Rumah sakit hanya akan melayani penderita sakit akut dan penderita yang memerlukan pembedahan besar.
8. Bidang keperawatan akan lebih banyak diminati terutama oleh kaum minoritas.
9. Untuk mendapat izin praktik, perawat harus meraih gelar kesarjanaan.
10. Gaji perawat akan lebih besar sebanding dengan pelayanan keperawatanyang semakin profesional dan bermutu.
11. Lebih banyak perawat yang memahami praktik kesehatan.
2.7.2 Fuerst Wolf Dan Wetzil
1. Bekerja ke arah interdependensi berdasarkan kemitraan dengan kelompok profesional lain dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh kepada masyarakat.
2. Berusaha menentukan perannya sendiri dalam praktik dan menentukan tanggung jawab serta tindakan yang dapat diandalkan.
3. Pengetahuan dan keterampilan meningkat yang difasilitasi melalui riset keperawatan.
4. Perkembangan keperawatan seiring dengan perkembangan di bidang lainnya.
5. Berusaha menentukan imbalan yang sepadan dengan status dan peran dalam keperawatan.
2.7.3 Prof. Ma'rifin Husin
1. Dalam bidang asuhan keperawatan dari bantuan berdasarkan keterampilandan prosedur semata berubah menjadi bantuan dengan landasan ilmupengetahuan dan metode ilmiah, standar asuhan keperawatan, dan etika profesi keperawatan.
2. Pelayanan yang semula bersifat asistensi berubah menjadi pelayanan mandiri.
3. Keterampilan prosedural berubah menjadi keterampilan yang berlandas- kan ilmu dan proses keperawatan disertai rasa tanggung jawab ter-hadap pelaksanaan asuhan keperawatan, dan sikap serta tingkah laku profesional.
4. Pendidikan keperawatan yang semula bersifat kejuruan berubah menjadi pendidikan tinggi baik itu D III maupun SI.
5. Penelitian.
Dari hampir tidak ada sama sekali berubah menjadi ada dan mapan, karena tenaga sarjana (SI, S2) telah cukup banyak.
6. Dalam organisasi profesi, fokus pada program konsolidasi organisasi,
dan kesejahteraan berubah menjadi pengembangan wawasan profesionalyang luas dan aktif.
dan kesejahteraan berubah menjadi pengembangan wawasan profesionalyang luas dan aktif.
7. Keperawatan sebagai profesi diterima sebagai profesi mandiri.
Selain pendapat dari para ahli di atas, perkembangan di bidang ke-perawatan dapat diramalkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Fakta-fakta tersebut antara lain:
1. Dengan meningkatnya populasi lansia maka keperawatan gerontik perlu dikembangkan.
2. Meningkatnya penyakit degeneratif, AIDS, penyakit jiwa, serta semakin tingginya kematian ibu dan bayi menuntut adanya pelayanan spesifik yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.
3. Melihat adanya budaya bahwa klien lebih senang dirawat di tengah keluarga dan meningkatnya biaya perawatan di rumah sakit maka pada masa yang akan datang perawat penyelenggara kesehatan rumah akan mendapat posisi yang penting. Oleh karena itu, spesialisasi keperawatan kesehatan keluarga perlu dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali :
1) Zaman manusia itu diciptakan dimana pada dasarnya memiliki naluri untuk merawat.
2) Zaman keagamaan perkembangan keperawatan ini mulai bergeser kearah spiritual.
3) Zaman masehi keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama nasrani.
4) Zaman pemulaan abad 21 perkembangan keperawatan berubah tidak lagi diikat dengan factor keagamaan tetapi berubah kepada factor kekuasaan.
5) Zaman sebelum perang dunia kedua pada masa ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia yang membutuhnkan.
6) Masa selama perang dunia kedua selama masa perang ini timbul kekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi.
7) Masa pasca perang dunia kedua masa ini masih berdampak bbagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahterah semakin pesat.
8) Periode tahun 1950 pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada system pendidikan.
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia :
1) Masa sebelum kemerdekaan pada masa ini masih dalam penjajahan Belanda perawat berasal dari Indonesia disebut sebagai ; Verpleger dibantu oleh Zieken Oppuser, sebagi penjaga orang sakit.
2) Masa setelah kemerdekaan pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangaka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekilah perawat pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengan diploma pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di UI dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan perkembangan ilmu keperawatan semakin pesat dan berkualitas sehingga pelayanan kesehatan pada klien atau pesien masyarakat yang sehat mamupun sakit.
0 comments:
Post a Comment