ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. N DENGAN
ANEMIA RINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka kematian ibu di Indonesia cukup tinggi yaitu 379/100.000 kelahiran hidup. Dan anemia pada kehamilan merupakan penyebab tidak langsung AKI. Target Indonesia Sehat 2010 adalah penurunan angka kematian ibu 125/100.000 kelahiran hidup .
Anemia merupakan gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekurang-kurangnya 20 % wanita hamil.
Sampai saat ini anemia dan kehamilan di Indonesia tinggi, yaitu 63,5 % sedangkan di Amerika hanya 6 %. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu hamil merupakan predisposisi anemia defisiensi ibu hamil di Indonesia.
Menurut WHO 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi .
Anemia ringan mungkin tidak secara langsung merupakan penyebab kematian akan tetapi dapat mengakibatkan resiko perdarahan. Dibanding wanita sehat, wanita anemia akan mengalami keadaan fatal apabila terjadi perdarahan.
Setelah melakukan pengkajian di lahan praktek, anemia terjadi pada masyarakat setempat masih sering terjadi diantaranya sekitar 9 orang ibu hamil mengalami anemia ringan. Karena faktor defisiensi makanan, sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil kasus anemia ringan pada Ny. N dalam membantu pembuatan makalah ini.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N dengan anemia ringan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan mendokumentasikan secara SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan .
b. Melakukan interpretasi data pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan
c. Menegakan diagnosa dan masalah potensial pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan d
d. Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan di
e. Merencanakan asuhan kebidanan pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan
f. Melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan
g. Mengevaluasi setelah melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. N kehamilan dengan anemia ringan
1.3 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis melakukan metode pengumpulan data, antara lain:
1.3.1 Wawancara
Yaitu untuk mendapatkan data, penulis melakukan wawancara langsung dengan klien dan keluarga.
1.3.2 Observasi
Yaitu dengan mengamai secara langsung keadaan klien.
1.3.3 Studi Pustaka
Yaitu dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber lain untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang berhubungan dengan penulisan kasus ibu hamil dengan anemia ringan.
1.3.4 Dokumentasi
Teknik pengumpulan data mempelajari dan menyalin data yang ada di ruang pemeriksaan sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung dalam menganalisa.
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematis, yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematikapenulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep medis dan asuhan kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi pendokumentasian secara SOAP.
BAB IV PEMBAHASAN
Terdiri dari pengumpulan data, interpretasi data, identifikasidiagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi, merencanakan asuhan yang menyeluruh, implementasi dan evaluasi.
BABV PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Medis
2.1.1 Pengertian
· Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang
terdiri atas ovulasi, pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa
dan ovum. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi
(implantasi) pada uterus. Pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang konsepsi sampai aterm
terdiri atas ovulasi, pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa
dan ovum. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi
(implantasi) pada uterus. Pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang konsepsi sampai aterm
· Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi bila ada pertemuan
dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani
(spermatozoa), haid terakhir atau 267 hari pada masa ovulasi
dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani
(spermatozoa), haid terakhir atau 267 hari pada masa ovulasi
· Kehamilan merupakan kejadian normal (fisiologis) yang dapat
terjadi pada wanita dewasa dan merupakan suatu proses, dimana
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam uterus
yang dimulai dengan terjadinya konsepsi dan berakhir dengan
persalinan
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam uterus
yang dimulai dengan terjadinya konsepsi dan berakhir dengan
persalinan
· Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang
beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun, sehingga terjadi
penurunan transportasi oksigen dari paru ke janin
beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun, sehingga terjadi
penurunan transportasi oksigen dari paru ke janin
· Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam
darah < 11 g% atau kadar hematokrit kurang dari normal
darah < 11 g% atau kadar hematokrit kurang dari normal
· Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11
g% pada trimester I dan II atau kadar < 10,5 g% pada trimester
II
g% pada trimester I dan II atau kadar < 10,5 g% pada trimester
II
· Anemia adalah keadaan dimana kadar haemoglobin dibawah 11 g % anemia ringan - sedang adalah 7 - 10 g %, anemia berat adalah 4-6 g %
2.1.2 Etiologi
Penyebab anemia diantaranya adalah :
1. Kekurangan gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Mal absorpsi
4. Kehilangan darah banyak, persalinan yang lalu, dan Iain-lain.
5. Penyakit-penyakit kronik : TBC, Paru, cacing usus, malaria, dan
Iain-lain.
Iain-lain.
6. Dua penyebab yang paling sering ditemukan adalah anemia akibat
defisiensi besi dan perdarahan
defisiensi besi dan perdarahan
Faktor penyebab defisiensi zat besi adalah :
a. Pendarahan
- Pendarahan dari uterus (menstruasi, persalinan, kelainan ginekologis).
- Gastrointestinal dapat menghambat suplai makanan dalam lambung sehingga kadar zat besi yang dikandung didalam makanan tidak dapat diserap dengan baik oleh tubuh.
b. Kebutuhan meningkat
- Prematuritas
- Pertumbuhan
- Kehamilan
c. Mal absorbsi
Apabila terjadi malabsorbsi didalam tubuh mengakibatkan kandungan zat besi yang dikandung dalam makanan tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh dengan baik sehingga mengakibatkan zat besi yang diproduksi didalam tubuh berkurang.
2.1.3 Patofisiologi
Kebutuhan darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibanding dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pengenceran meringankan kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, sebagai akibat hidremia cardiac output meningkat. Akibat defisiensi Fe sehingga unsur-unsur dalam sirkulasi darah berkurang, jumlah Hb dalam tubuh berkurang dan kekurangan ini terutama terjadi di hati, limfa, dan sumsum tulang sehingga menyebabkan anemia
ringan.
ringan.
2.1.4 Kriteria Anemia
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli, hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11 g % Ã Tidak anemia
Hb 9 - 10 g % Ã Anemia ringan
Hb 7 - 8 g % Ã Anemia sedang
Hb < 7g % Ã Anemia berat
2.1.5 Pengaruh Anemia
a. Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas :
§ Keguguran
§ Partus sprematurus
§ Inersia dan partus lama, ibu lemah
§ Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
§ Syok
§ Infeksi intrapartum dan dalam nifas
b. Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi
§ Kematian mudigah
§ Kematian janin dalam kandungan
§ Kematian janin waktu lahir
§ Kematian perinatal tinggi
§ Prematuritas
§ Dapat terjadi cacat bawaan
§ Cadangan besi kurang
2.1.6 Tanda dan gejala
2.1.6.1 Pucat pada kulit dan kojungtiva
2.1.6.2 Cepat lelah
2.1.6.3 Sering pusing
2.1.6.4 Mata berkunang – kunang
2.1.6.5 Tatikardia
2.1.6.6 Takipnoe
2.1.6.7 Hematomegali (pembesaran hati)
2.1.6.8 Splenomegali (pembesaran lien)
2.1.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia :
2.1.7.1 Memeriksakan kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan
pertama dan pada trimester III untuk mengetahui apakah kadar
Hb ibu dibawah 11 g'%.
pertama dan pada trimester III untuk mengetahui apakah kadar
Hb ibu dibawah 11 g'%.
2.1.7.2 Pemenuhan kalori 300 kalor/hari dan suplemen zat besi 60
mg/hari.
mg/hari.
2.1.7.3 Pada anemia defisiensi besi yaitu dengan preparat besi : fero
sulfat, fero gluconat atau Na-feri bisitrat. Pemberian prefarat
60 mg/hari.
sulfat, fero gluconat atau Na-feri bisitrat. Pemberian prefarat
60 mg/hari.
2.1.7.4 Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal, tentang
perlunya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
dan perlunya minum tablet zat besi.
perlunya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
dan perlunya minum tablet zat besi.
2.1.7.5 Sarankan ibu hamil untuk tetap minum tablet zat besi l x l per
hari.
hari.
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.1 Pengumpulan Data
2.2.1.1 Identifikasi
a. Nama : Untuk membedakan pasien yang satu dengan pasien yang lain dan mengenal pasien.
b. Umur : Merupakan faktor resiko, salah satunya adalah umur terlalu muda (< 16 tahun) dan terlalu tua (> 35 tahun).
c. Sukubangsa : Untuk mengetahui adat istiadat, budaya, suku dan ras.
d. Agama : Untuk membimbing ibu dalam proses persalinan, sesuai agama yang dianut.
e. Pendidikan : Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang hasil pemeriksaan dan sejauh mana ibu dapat mengerti apa yang telah dijelaskan.
f. Pekerjaan : Untuk menentukan status ekonominya dan juga untuk mengetahui beban tugasnya.
g. Alamat : Untuk memudahkan tenaga kesehatan untuk menghubungi klien dan memberikan petunjuk keadaan Iingkungan tempat tinggal
2.2.1.2 Anamnesa
a. Alasan kunjungan : Untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
b. Riwayat kehamilan sekarang
1. Riwayat menstruasi
HPHT : Haid pertama haid terakhir untuk memperhitungkan tanggal taksiran persalinan.
Taksiran persalinan : Menurut hukum Naegle
Siklus 28 hari : Haid terakhir
(+7)(-3)(+1)
Tanggal persalinan
Siklus 35 hari : Haid terakhir
(+14) (-3) (+1)
Tanggal persalinan
(Prawirohardjo, 1999 : 155)
Lamanya : Lamanya tergantung pada tipe wanita dan biasanya 3-8 hari.
Menarche : Adalah terjadinya haid pertama kali. Terjadi pada usia pubertas sekitar 10-16 tahun. (Prawirohardjo, 1999 : 104)
Banyaknya : Jumlah perdarahan sekitar 50 cc (2 - 3 x ganti pembalut) tanpa terjadinya bekuan darah karena mengandung banyak gumpalan darah menunjukan perdarahan menstruasi cukup banyak (Manuaba, 1998 : 93).
Siklus : Panjangnya siklus haid yang normal adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Panjang siklus yang biasa pada manusia ialah 25 - 32 hari.
Konsistensi : Normal encer
2. Tanda-tanda kehamilan
Untuk memastikan apakah ibu tersebut hamil.
- Melakukan PP test (+)
3. Pergerakan janin
Untuk mengetahui pergerakan janin normal atau tidak normalnya dalam 1 jam 10 x dan dirasakan pada primigravida dalam usia kehamilan 20 minggu dan pada multigravida usia kehamilan 16 minggu.
4. Keluhan yang dirasakan
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko tinggi yang dapat mempengaruhi kehamilan, pada anemia ditemukan gejala seperti pucat, cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang. Pada kehamilan muda keluhan mual-mual lebih hebat.
5. Diet / makan
Makan 3x sehari dengan lauk (nasi, sayuran, tempe dan tahu).
6. Pola eliminasi
Untuk mengetahui apakah ada gangguan saluran pencernaan atau saluran kencing.
7. Aktifitas sehari-hari
- Istirahat : Ibu hamil memerlukan istirahat yang cukup. Tidur siang 1 - 2 jam dan tidur malam ± 8 jam, selain itu ibu hamil mengalami insomnia / sulit tidur mulai pertengahan masa kehamilan
- Seksualitas : Coitus jarang dilakukan, karena ibu merasa tidak nyaman dengan keadaan perut yang semakin membesar.
- Pekerjaan : Ibu hanya melakukan pekerjaan yang ringan dan tidak terlalu berat.
8. Imunisasi
Selama hamil diberikan 2x dengan interval 1 bulan / 4 minggu setelah TTi. Gunanya mencegah terjadinya tetanus neonatorum. Lama perlindungan 3 tahun
9. Kontrasepsi
Untuk mengetahui riwayat kontrasepsi yang pernah digunakan oleh pasien.
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai riwayat
penyakit pada saat kehamilan, persalinan dan nifas yang
lalu.
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai riwayat
penyakit pada saat kehamilan, persalinan dan nifas yang
lalu.
d. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Untuk mengetahui ada tidaknya tentang riwayat penyakit
yang pernah atau sedang diderita seperti hepar, jantung,
anemia berat, malaria, DM, TBC, dan Iain-lain.
Untuk mengetahui ada tidaknya tentang riwayat penyakit
yang pernah atau sedang diderita seperti hepar, jantung,
anemia berat, malaria, DM, TBC, dan Iain-lain.
e. Riwayat penyakit keluarga
Digunakan untuk mengetahui adakah penyakit keturunan dalam keluarga, apakah ada keturunan kembar atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
f. Riwayat sosial
Digunakan untuk mengetahui apakah pasien benar-benar menikah atau tidak, berapa kali menikah, berapa lama telah menikah dan untuk mengetahui apakah kehamilan ini direncanakan atau diinginkan
2.2.1.3 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umura
Biasanya keadaan ibu hamil dengan anemia ringan. Keluhannya agak lemah.
2. Keadaan emosional
Pada klien dengan anemia ringan keadaan emosionalnya stabil.
3. Tanda-tanda vital
§ Tekanan darah
Normalnya systole tidak boleh lebih 140 mmHg dan jastole > 90 mmHg. Normalnya 110 / 70 mmHg
§ Suhu
Digunakan untuk mengetahui keadaan suhu tubuh. Normal 36,5°C - 37,5°C.
§ Denyut / Nadi
Digunakan untuk mengetahui adakah sesak nafas atau tidak. Normalnya 80 - 100 kali/menit.
§ Respirasi
Normal 16-24 kali/menit.
§ Tinggi badan
Pada ibu hamil tinggi badan normal tidak boleh < 145 cm.
§ Berat badan
Kenaikan berat badan selama kehamilan 10 - 12 kg.
§ Lila
Untuk mengetahui nutrisi ibu, Lila normal minimal 23,5cm.
4. Pemeriksaan Fisik
Ø Kepala
Rambut bersih, tidak rontok.
Ø Muka
Cloasma gravidarum : tidak ada. Edema: tidak ada
Ø Mata
Pada kasus anemia ringan keadaan konjungtiva pueat dan sklera putih.
Ø Hidung
Bersih, tidak ada sekret dan polip.
Ø Mulut dan gigi
Tidak ada caries gigi, gusi tidak mengalami pendarahan.
Ø Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening.
Ø Dada
Bentuk simetris.
Ø Jantung
Irama reguler normal.
Ø Paru-paru
Bunyi ronchi dan wheezing tidak ada.
Ø Payudara
Bentuk Simetris
Puting susu Menonjol
Areola Hiperpigmentasi
Benjolan Tidak ada
Dumplink/retraksi Tidak ada
Rasa nyeri Tidak ada
Ø Punggung dan pinggang
Posisi lordosis
- CVAT : tidak ada rasa nyeri
Ø Abdomen
Bekas luka operasi tidak ada, pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada striae, adanya linea nigra atau tidak.
§ Palpasi
Leopold I : Untuk menentukan TFUdan bagianapa yang teraba di fundus.
Leopold II : Untuk menentukan letak punggung janin.
Leopold III : Untuk menentukan bagian bawah janin dan memastikan sudah masuk PAP atau masih bisa digoyangkan.
Leopold IV : Untuk menentukan bagian terbawah janin seberapa jauh sudah masuk PAP.
§ Auskultasi
Memastikan DJJ janin ada, normal 120 - 160 x/menit.
Ø Anogenital
Genetalia eksterna dan interna pada anemia ringan tidak ditemukan kelainan.
Ø Ektremitas atas dan bawah
- Edema : Ada/tidak
- Kekakuan sendi : Ada / tidak
Varices : Ada/tidak
Reflek patella ka/ki : Ada/tidak
2.2.1.4 Uji Diagnostik
Darah : Hb pada anemia ringan 9 - 10 gr %.
2.2.2 Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan juga kebutuhan klien berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
Masalah : Ibu merasa pusing dan cepat lelah
Kebutuhan : Konseling dan pengkajian lebih lanjut.
2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentiflkasi.
Potensial ibu : Anemia sedang bahkan sampai anemia berat yang ; dapat menyebabkan dekompensasi cordis dan kematian, perdarahan, partus lama karena inertia uteri, syok, infeksi intra partum dan post partum.
Potensial bayi : BBLR, IUFD, abortus, partus prematurus, cacat bawaan.
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Pada kasus anemia ringan tidak diperlukan tindakan segera atau kolaborasi.
2.2.5 Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan asuhan yang menyeluruh rencana asuhan.
o Beritahu ibu tentang semua hasil pemeriksaan.
o Berikan konseling tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan.
o Periksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama dan pada minggu ke 28 Trimester ke III
o Berikan konseling tentang gizi dan nutrisi ibu hamil.
o Berikan konseling tentang pentingnya tablet Fe bagi kehamilan.
o Berikan konseling tentang menjaga kesehatan.
o Berikan konseling tentang pentingnya perawatan diri selama kehamilan.
o Berikan konseling tentang kunjungan pemeriksaan ulang kehamilan.
2.2.6 Pelaksanaan
o Memberikan penjelasan tentang keadaan umum ibu dan janin dalam kandungannya.
o Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan tanda-tanda persalinan.
Tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu :
a. Adanya perdarahan
b. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala.
c. Demam tinggi, dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu,
menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan.
menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan.
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya.
e. Bayi dalam kandungan geraknya kurang atau tidak bergerak.
f. Muntah terus menerus atau tidak mau makan.
Tanda-tanda persalinan:
a. Mules-mules yang sering timbul.
b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
c. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput
ketuban.
ketuban.
o Melakukan pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama dan trimester III
o Memberikan penjelasan tentang gizi dan pentingnya nutrisi yang baik dan sesuai untuk ibu hamil.
o Mengkonsumsi makanan bergizi yang baik untuk ibu hamil seperti nasi, lauk pauk, sayur-sayuran, susu ibu hamil.
o Memberikan penjelasan tentang pentingnya tablet Fe bagi ibu hamil.
o Beri tablet Fe pada ibu hamil, tablet Fe diminum 1 x sehari pada malam hari sebelum tidur dengan air putih. Karena tablet tambah darah mempunyai efek mual dan pusing bahkan muntah.
o Memberikan penjelasan tentang menjaga kesehatan selama kehamilan, yaitu melakukan olah raga ringan seperti jalan-jalan pada pagi dan sore hari agar peredaran darah lancar dan badan ibu segar.
o Memberikan penjelasan kepada ibu tentang pentingnya perawatan diri selama kehamilan, yaitu dengan pola kebiasaan ibu sehari-hari.
o Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kunjungan ulang pemeriksaan kehamilan, guna mengetahui perkembangan ibu dan kesehatan janin serta mendeteksi secara tepat adanya komplikasi atau bahaya yang menyertai ibu dan janin sehingga cepat ditangani.
2.2.7 Evaluasi
Setelah diberikan konseling dan penjelasan :
o Klien mengerti / mengetahui hasil pemeriksaan.
o Klien mengetahui tentang keadaan umum ibu dan janin.
o Klien mengatakan akan makan makanan bergizi.
o Klien mengatakan akan minum tablet zat besi.
o Klien mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan.
o Klien mengerti akan perlunya istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan.
o Klien mengatakan akan melakukan kunjungan ulang.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian : 7 Mei 2008
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian :
3.1 Subjektif
A. Identitas
Nama Klien : Ny.N Nama Suami : Tn.M
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Dagang Pekerjaan : Wiraswasta
B. Anamnesa
1. Riwayat kehamilan sekarang
Merupakan kehamilan pertama, HPHT 8 Oktober 2007 HTP 15 Juli 2008, ibu mengatakan masa kehamilan 7 bulan. Pergerakan janin mulai dirasakan sejak hamil 5 bulan, namun ibu belum tahu cara menghitungnya. Periksa hamil sejak kehamilan 2 bulan di Puskesmas ini merupakan pemeriksaan ke 8 kalinya. Ibu belum pernah periksa kedokter. Sudah mendapat imunisasi TT 2x saat usia kehamilan 3 dan 4 bulan. Sudah mendapat tablet tambah darah. Diminum 1 tablet dengan air putih setiap malam sebelum tidur. Tidak minum jamu dan obat-obatan dari warung. Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda persalinan. Ibu mengeluh sering pusing dan lemas. Pole makan teratur 3x sehari jenis makan berfariasi seperti nasi, tahu, tempe, ikan, daging, sayur-sayuran kadang-kadang buah-buahan dan susu. Tida ada pantangan dalam hal makan. Ibu dan suami tidak mengkonsumsi minum-minuman keras maupun obat-obat terlarang, ibu dan suami juga tidak merokok.
2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan ini merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.
3. Riwayat penyakit yang pernah diderita sekarang dan dulu
Ibu tidak pernah menderita penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilannya, seperti asma, jantung, DM, hipertesi dan lain-lain.
4. Riwayat social
Merupakan pernikahan yang pertama dan sudah 2 tahun menikah. Tidak pernah menggunakan KB. Tinggal bersama suami dan orang tua. Keluarga sangat mendukung. Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh suami yang dimusyawarahkan dahulu dengan orang tua.
Pekerja an rumah tangga dikerjakan ibu dibantu oleh suami dan rencana melahirkan normal di bidan tetapi belum mempersiapkan persalinan dengan kegawatdaruratan.
3.2 Objektif
1) Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
2) Tanda-tanda vital
TD :110/70mmHg
N : 78 x/menit
R : 19x/menit
S : 36,5°C
TB : 152 cm
BB : 58 kg
Lila : 24 cm
3) Pemeriksaan Sistematis
Kepala : Muka : tidak ada edema
Mata : Konjungtiva pucat
Sklera putih
Mulut dan Gigi : Lidah : Tidak ada stomatitis
Gigi : Tidak ada caries
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
Dada : Jantung : Irama reguler
Paru-paru : Tidak ada bunyi ronchi dan
wheezing.
Payudara : Bentuk : Simetris
Putting susu : Menonjol
Areola : Hiperpigmentasi
Pengeluaran : Colostrum belum ada
Punggung dan pinggang
o Posisi tulang belakang : Lordosis
o Pinggang nyeri : Tidak ada nyeri
o CVAT : Tidak ada nyeri
Abdomen
o Bekas luka operasi : Tidak ada
o Linea : Ada (linea nigra)
o Striae : Tidak ada
o Palpasi
§ Leopold I : Bagian yang teraba di atas fundus bokong.
§ Leopold II : Untuk menentukan bagian janin kanan atau kiri (puki).
§ Leopold III : Untuk menentukan bagian terbawah janin (bagian terbawah janin kepala)
o Auskultasi
DJJ : Teratur Frekuensi: 134x/menit
Ekstremitas atas dan bawah.
o Edema : Tidakada
o Kekakuansendi : Tidakada
o Varices : Tidakada
o Reflek patella kanan kiri : Positif (+/+)
4) Pemeriksaan Laboratorium
Darah HB : 9,5 gr%
Golongan darah : B
Urine protein : Negatif
3.3 Assesment
Diagnosa : G1Po Ao umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal hidup, presentasi kepala dengan ibu anemia ringan.
Masalah : Pusing, cepat lelah dan lemah.
Kebutuhan : Konseling lebih lanjut
3.4 Planning
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga
Evaluasi : Hubungan baik sudah terbina.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
Evaluasi : Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
3. Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang anemia dan menjelaskan penyebab anemia seperti kurang gizi, kurang zat besi dan Iain-lain
Evaluasi : Ibu mengerti.
4. Menjelaskan akibat anemia bila tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan keguguran, pendarahan, partus prematurus dan Iain-lain
menyebabkan keguguran, pendarahan, partus prematurus dan Iain-lain
Evaluasi : Ibu mengerti.
5. Memberitahukan kepada ibu tentang :
· Tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan
b. Sakit kepala terus menerus
c. Nyeri pada ulu hati
d. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah
e. Demam tinggi
f. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang / tidak bergerak
· Tanda persalinan
a. Mules-mules yang semakin sering dan lama
b. Keluar lendir bercampur darah
c. Keluar cairan ketuban
Evaluasi : Ibu mengerti dan bisa menyebutkannya kembali
6. Memberitahukan asupan makanan bergizi yang baik dikonsumsi untuk
ibu hamil seperti : makan makanan dengan menu seimbang, yaitu lauk
pauk, sayur, buah-buahan dan susu.
ibu hamil seperti : makan makanan dengan menu seimbang, yaitu lauk
pauk, sayur, buah-buahan dan susu.
Evaluasi : Ibu mengerti.
7. Menganjurkan ibu untuk minum tablet Fe secara teratur : diminum lx
sehari dengan air putih. Anjurkan diminum pada malam hari sebelum
tidur.
sehari dengan air putih. Anjurkan diminum pada malam hari sebelum
tidur.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau meminumnya.
8. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat.
Evaluasi : Ibu mengerti.
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang berikutnya
Evaluasi : Ibu akan kembali sesuai jadwal dan jika ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian Data
ibu hamil dengna anemia akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada ibu hamil muda serta kadar Hb untuk anemia ringan adalah 9 – 10 g%. pada kasus Ny. N ditemukan keluhan-keluhan yang terjadi pada ibu hamil dengan anemia seperti pusing, dan cepat lelah dan kadar Hb dalam darah ibu yaitu 9,5 g%. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Dilapangna.
4.2 Interpretasi Data
tanda dan gejala pada ibu hamil dengan anemia adalah mengeluh lemah, pucat, sementara tensi masih dalam batas normal. Pada kasus Ny. N sering mengeluh pusing dan lemah konjungtiva pucat dan tekanan darah 110/70 mmHg.
4.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
ibu hamil dengan anemia ringan dapat terjadi potensial terjadinya anemia sedang, terjadinya perdarahan pada kehamilan, terjadinya asfiksia dan BBLR. Pada kasusu Ny. N ibu hamil dengan anemia ringan potensial terjadinya anemia sedang, terjadinya perdarahan pada kehamilan, terjadinya asfiksia dan BBLR.
4.4 Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
pada kasus anemia rencana asuhan yang diberikan : pemberian tablet Fe, pemeriksaan kadar Hb, memberikan infromasi tentang pengaruh anemia terhadap janin dan ibu, konseling peningkatan asupan gizi tinggi, protein dan zat besi. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Dalam memberikan asuhan pada Ny. N dilapangan perencanaan tersebut direncanakan semua.
4.5 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek karena pelaksanaan sesuai dengan perencanaan yang diberikan pada Ny. N diantaranya, ibu diberi tablet Fe 30 butir 1 x 1 dan diberitahu cara meminumnya serta efeksampingnya, melakukan pemeriksaan kadar Hb memberitahu ibu pengaruh anemia terhadap janin dan ibunya sendiri. Konseling tentang cakupan nutrisi dan istirahat.
4.6 Evaluasi
Pada kasus Ny. N ibu mau datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan Hb, mau minum tablet darah yang diberikan petugas kesehatan dan ibu paham mengenai penaruh anemia terhadap ibu dan janin. Ibu pun dapat mengevaluasi perkembangan kehamilan dengan hasil yang sesuai harapan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan ante natal care pada Ny. N dengan anemia ringan, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan. Dilihat dari tanda-tanda anemia. Ibu merasa sering pusing dan lemah, konjungtiva pucat dan Hb ibu 9,5 % sehingga ibu mengalami anemia ringan.
Sesuai perencanaan, asuhan yang dapat diberikan diantaranya memeriksa kadar Hb ibu, pemberian zat besi (Fe). Konseling tentang nutrisi dan istirahat. Setelah dilakukan asuhan kebidanan Ny. N merasa lebih baik dan memahami bahwa perawatan saat kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Ny. N agar lebih banyak istirahat dan mengkonsumsi makanan yang lebih banyak mengandung zat besi, serta mau memeriksakan kehamilanya secara rutin.
5.2.2 Bagi petugas kesehatan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas yang lebih baik lagi.
5.2.3 Bagi prodi DIII kebidanan, lebih meningkatkan mutu dan kualitas prodi DIII Kebidanan Diharapkan waktu praktek ditambah sehingga mahasiswa bias mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak lagi dilapangan.
0 comments:
Post a Comment