Home » » ASUHAN KEBIDANAN PAD A NY. E KEHAMILAN DENGAN ANEMIA SEDANG

ASUHAN KEBIDANAN PAD A NY. E KEHAMILAN DENGAN ANEMIA SEDANG


ASUHAN KEBIDANAN PAD A NY. E KEHAMILAN 
DENGAN ANEMIA SEDANG 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah salah satu pelayanan kesehatan utama. Kehamilan melibatkan perubahan fisik dan emosional pada ibu serta perubahan sosial dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. 
Kurang lebih 50 orang ibu meninggal dunia setiap hari karena berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinannya. Bahaya kehamilan dan persalinan dapat dikurangi jika ibu sehat dan gizinya terpenuhi dan mau memeriksakan kehamilannya secara rutin ke petugas kesehatan diantaranya bidan praktek swasta, puskesmas teTdekat dan rumah sakit.
Seorang wanita hamil dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobinnya kurang dari 10 gr %. Karena para wanita hamil dengan kadar hemoglobin antara 10 - 12 gr % tidak dianggap anemia patologik akan tetapi anemia fisiologik. Hal ini disebabkan karena dalam kehamilan terjadi perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. 
Di seluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar antara 10 - 12 %. Menurut Noo Swie Tjiong Frekuensi anemia dalam kehamilan 18,5 %. Dalam sebuah penelitian Depkes di Indonesia sekitar 20 - 80 % di seluruh jumlah wanita hamil mengalami anemia, sedangkan 51 % dari wanita hamil di Jawa Barat mengalami anemia.


Di BPS Djudju Djuhaeriah Leuwimunding sendiri ibu hamil yang datang untuk memeriksakan kehamilannya 45 orang, terhitung dari 11 Februari - 25 Februari 2008, yang mengalami anemia sedang sebanyak 16 orang sehingga ibu hamil yang memeriksakan dirinya ke BPS 35,6% mengalami anemia sedang.

1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. E dengan kehamilan anemia sedang dengan menggunakan pola pikir ■ varney dan pendokumentasian secara SOAP.
1.2.2        Tujuan Khusus
1.2.2.1  Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny. E dengan
kehamilan anemia sedang.
1.2.2.2  Mahasiswa mampu menentukan diagnosa kebidanan pada
Ny. E dengan kehamilan anemia sedang.
1.2.2.3  Mahasiswa   mampu   menegakkan   diagnosa   dan   masalah
potensial pada Ny. E dengan kehamilan anemia sedang.
1.2.2.4  1.2.2.4       Mahasiswa    mampu    mengidentifikasi   kebutuhan    akan  tindakan segera / kolaborasi pada Ny. E dengan kehamilan anemia sedang.
1.2.2.5  Mahasiswa mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan
pada Ny. E dengan kehamilan anemia sedang.
1.2.2.6  Mahasiswa    mampu    melaksanakan    semua    perencanaan
tindakan pada Ny. E dengan kehamilan anemia sedang.
1.2.2.7  Mahasiswa mampu mengevaluasi yang telah dilakukan pada
Ny. E dengan kehamilan anemia sedang.


1.3  Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus meliputi :
1.3.1        Studi Pustaka
Yaitu mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan topik kasus yang diambil.
1.3.2        Wawancara
Yaitu untuk mendapatkan data penulis juga melakukan wawancara pada pasien dan keluarganya.

1.4  Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab yaitu
sebagai berikut:
BAB I    PENDAHULUAN            : Yang terdiri dari later belakang, tujuan, metode     penulisan     dan     sistematika penulisan.
BAB II   TINJAUAN PUSTAKA   : Meliputi   konsep   medis   dan   konsep asuhan kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS        : Meliputi       pendokumentasian      yang menggunakan sistem SOAP.
BAB IV PEMBAHASAN               : Meliputi        pengkajian,         diagnosa kehamilan,   perencanaan,  pelaksanaan dan evaluasi.
BAB V   PENUTUP                         : Terdiri dari kesimpulan dan saran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Konsep Medis
2.1.1        Kehamilan
2.1.1.1  Pengertian
a.       Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu /
9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
b.      Adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri
atas ovulasi, pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa
dan ovum terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan
tumbuh kembang konsepsi sampai aterm. 
c.       Adalah suatu proses yang terjadi bila ada pertemuan dan
persenyawaan  antara  sel  telur  (ovum)  dan   sel  mani
(spermatozoa)  pada setiap haid terakhir / pada masa
ovulasi. 
2.1.1.2  Tanda dan Gejala
-        Tanda dan gejala dalam kehamilan adalah :
-        Amenoriaà  tidak mendapat mens.
-        Nausea (enek) dan emesis (muntah) / morning sickness.
-        Mengidam.
-        Mammae menjadi tegang dan membesar.
-        Sering kencing. Pigmentasi kulit (> 12 mg).
-        Tanda hegar, chadwick, pisca seek dan braxton hicks.
-        Cara khas adalah menentukan adanya hormon HCG pada urine.


Tanda pasti kehamilan dengan :
-        Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
-        (Ballotement).
-        Terdengar DJJ.
-        Pada pemeriksaan rontgen tampak kerangka janin.
-        USG.
Tanda dan gejala anemia dalam kehamilan : keluhan lemah, konjungtiva dan kuku tampak pucat, kadang-kadang mudah pingsan sementara tekanan darah masih dalam batas normal. Pemeriksaan kadar Hb akan memberikan pesan pertama.
 2.1.1.3 Perubahan Fisik dan Psikologis
·         Perubahan psikologis pada ibu hamil
Konsepsi dan implantasi (nidasi) sebagai titik awal kehamilan menyebabkan keterlambatan bulan. Keterlambatan bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual, ingin muntah, pusing kepala, nafsu makan berkurang.
Bagi keluarga yang kehamilannya belum  dikehendaki terdapat    kegelisahan    dan    kecewa    serta    berusaha        menghilangkannya dengan cara apapun. 
·         Perubahan fisik pada ibu hamil
a.       Perubahan warna kulit (hiperpigmentasi) seperti pada
pipi (cloasma gravidarum) dan hiperpigmentasi pada
kulit   perut   (linea   nigra).   Lalu   puting   susu   dan
sekitarnya   bertambah   hitam   pada   bagian   areola
mamae.
b.      Nyeri pada payudara, payudara terasa tegang.
c.       Perubahan pada Hang senggama adalah area tersebut
terasa makin basah.


d.      Perubahan   mulut   rahim   meliputi   pelunakan   pada
mulut rahim (boodell) dan pelunakan bagian istmus
rahim (hegar).
e.       Hormon       estrogen       meningkat       menyebabkan
penyesuaian      dari      peredaran      darah      sehingga
memberikan cukup nutrisi, pengaliran 02 dan CO2
serta    sisa   metabolisme    untuk    dibuang    melalui
placenta.
f.       Penurunan Hb karena hemodilusi.
g.      Pada pencernaan gingluitis, hipersaliva.
2.1.2        Anemia
2.1.2.1  Pengertian Anemia
a.       Seorang wanita hamil yang memiliki Hb < 10 gr % barulah disebut menderita anemia dalam kehamilan, karena itu para ibu hamil dengan Hb antara 10 dan 12 gr % tidak dianggap penderita anemia patologis akan tetapi anemia fisiologis atau psido anemia. 
b.      Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2. 
c.       Anemia pada kehamilan dapat digolongkan anemia sedang bila wanita hamil memiliki kadar Hb 7 - 8 gr %. 
2.1.2.2  Pengaruh Anemia Dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang bail; bagi ibu yang menimbulkan berbagai penyakit seperti:
a.       Abortus


b.      Partus prematurus
c.       Partus lama karena inertia uteri
d.      Pendarahan post partum karena atonia uteri
e.       Syok
f.       Infeksi baik intrapartum post partum
g.      Anemia yang sangat berat dengan Hb < 4 gr % dapat
menyebabkan dekompensasi kordis.
Juga bagi hasil konsepsi anemia dan kehamilan memberi pengaruh kurang baik seperti :
h.      Kematian mudigah
i.        Kematian perinatal
j.        Prematuritas
k.      Dapat terjadi cacat bawaan
l.        Cadangan besi kurang

2.1.2.3  Etiologi / Penyebab
Kehamilan dimulai dengan adanya pertemuan sel-sel
telur dan sel sperma. Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa
jam  setelah  ovulasi.   Sedangkan  sel   sperma  dalam  tubuh
wanita masih kuat membuahi selama 1 - 3 hari.
Anemia dalam kehamilan terjadi karena perubahan- perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan (hidremia / hiperudemia). Akan tetapi, bertambatmya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding : Plasma 30 %, sel darah 18 %, Hemoglobin 19 %. Anemia yang paling sering dijumpai adalah anemia defisiensi besi. Defisiensi besi ini dapat disebabkan beberapa faktor antara lain : kurang masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan resorpsi,   


gangguan   penggunaan   atau   karena   terlampau  banyaknya      besi      keluar      dari      badan      (perdarahan). 
2.1.2.4  Patofisiologi
Ibu hamil

Kebutuhan Hb dalam kehamilan meningkat
Cardiac output meningkat

Meringankan kerja jantung

Defisiensi makanan

Unsur-unsur dalam sirkulasi darah kurang

Cadangan Hb dalam darah berkurang

Kekurangan jumlah Hb dalam hati, limfe
Dan susunan tulang

Anemia Defesiensi Besi

Pada ibu hamil kebutuhan Hb meningkat cardiac output meningkat tapi tidak sebanding dengan pertambahan plasma. Ditambah lagi dengan perubahan ibu hamil yang sering mengalami mual dan muntah di awal kehamilannya sehingga kurangnya asuhan makanan. Penyebab lainnya dari unsur-unsur dalam sirkulasi darah berkurang. Cadangan Hb dalam darah berkurang, kekurangan dalam hati limfa dan sumsum tulang juga dapat menyebabkan anemia defesiensi besi dalam kehamilan.



2.1.2.5  Kriteria Diagnosa
Diagnosa anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan :
a.       Anamnesa
Pada anamnesa akan didapatkan keluhan-keluhan seperti merasa cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual-muntah lebih berat.
b.      Pemeriksaan Hb
Dapat dilakukan dengan alat sahli, dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11 gr %        à  Tidak anemia
9 - 10 gr %  à Anemia ringan
7 - 8 gr %    à Anemia sedang
< 7 gr %       à Anemia berat

2.1.2.6  Penatalaksanaan
a.       Memberikan tablet Fe lalu jelaskan manfaat dan cara
meminumnya.
b.      Menganjurkan ibu untuk mengatur pola makan yang dapat
memenuhi kebutuhannya (makanan bergizi, tinggi protein
dan zat besi).
c.       Memberitahukan pada ibu bahwa vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi sehingga menjadi lebih efisiensi.
d.      Menganjurkan ibu untuk menghindari minum teh dan kopi
karena dapat mengurangi penyerapan zat besi.
e.       Memberitahukan kepada ibu kalau merasakan keluhan
maka ibu harus datang ke tenaga kesehatan terdekat.
f.       Memberitahu    dan    motivasi    ibu    untuk    melakukan
kunjungan ulang berikutnya.



2.2  Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.1        Pengkajian
2.2.1.1  Identitas ibu dan suaminya
2.2.1.1        Nama : Untuk identitas atau mengenali pasien. _
2.2.1.2        Umur : Untuk mengantisipasi diagnosa masalah
kesehatan dan tindakan yang akan dilakukan pada
primigravida    tua    (>    35    tahun)    dan    pada
primigravida muda (< 16 tahun).
2.2.1.3        Kebangsaan   :   Untuk  mengetahui  adat  istiadat,
budaya, suku dan ras.
2.2.1.4        Agama : Untuk membimbing ibu dalam proses
persalinan, sesuai dengan agama yang dianut.
2.2.1.5        Pendidikan : Untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang hasil pemeriksaan dan sejauh mana ibu
dapat mengerti apa yang telah drjelaskan.
2.2.1.6        Pekerjaan : Untuk mengetahui kegiatan ibu dan
suaminya     dan     untuk     mengetahui      status
ekonominya.
2.2.1.7        Alamat : Untuk mengantisipasi kemungkinan yang
akan   terjadi   dan   memberi   petunjuk   keadaan lingkungan temp at tinggal.
2.2.1.2   Anamnesa
2.2.1.2.1         Alasan kunjungan saat ini : Klien datang ke BPS
untuk lakukan kunjungan ulang.
2.2.1.2.2         Riwayat kehamilan ini : Untuk mengetahui sistem
reproduksinya (faal kandungannya).
-         Riwayat menstruasi:
HPHT                : Untuk       menghitung       usia kehamilannya.
Lama                 : Batasan normal 5-7 hari.
Menarche           : Batasan normal (12-13 tahun)


Banyaknya         : Batasan normal < 80 cc atau 2 - 3x ganti pembalut / hari
Siklus                 : 28-35 hari
Konsistensi        : Encer
Warna                : Coklat agak kemerahan
Taksiran persalinan : Untuk mengetahui hari taksiran persalinan.
Siklus 28 hari     : Hari pertama haid terakhir misalnya HPHT :?-?-?
Atau HPHT :?-?-?
(+7) (+9) (+0)
-         Tanda-tanda kehamilan
·         Merasa sering kencing
·         Melakukan PP test (+)
-        Pergerakan janin
Untuk mengetahui  pergerakan janin normal atau tidak, normalnya pergerakan janin dalam 1 jam kurang lebih 10 kali dirasakan pada usia kehamilan 20 minggu.
-         Keluhan yaag dirasakan pada kehamilan anemi sedang
·         Lemah      
·         Letih
·         Lesu
·         Lunglai
·         Lelah
-         Diet / makan à  Untuk mengetahui pola makan ibu dalam sehari. Makan 3 x sehari dengan lauk (nasi, sayuran,ikan, tempe dan tahu). Minum 6 gelas sehari dengan tambahan susu untuk ibu hamil 1 x sehari.

-        Pola eliminasi   :  Untuk  mengetahui  normal tidaknya pola eliminasi  ibu yang normalnya BAB 1 - 2x sehari, BAK : ± 5 x/hari.
-        Pola istirahat
-        Untuk mengetahui istirahat ibu cukup minimal 10- 11 jamperhari.
-         Pola Aktivitas / olah raga : Ibu hanya boleh melakukan pekerjaan ringan dan tidak terlalu berat.
·         Ibu sering jalan-jalan pagi.
·         Di   rumah   melakukan   pekerjaan   rumah tangga   seperti   memasak,   dan   menyapu lantai.
·         Ibu   tidak    melakukan   pekerjaan   yang beresiko terhadap kehamilannya.
-         Seksualitas :
Pada wanita hamil yang mudah keguguran sebaiknya dinasehatkan agar jangan melakukan coitus pada hamil muda. Coitus pada hamil muda harus dilakukan dengan hati-hati. Coitus pada akhir kehamilan juga lebih baik ditinggalkan            karena kadang - kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas serta dapat memecahkan ketuban pada multipara. Disamping itu mani mengandung pula prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus.


-         Imunisasi
Pemberian   imunisasi   TT1  ke   TT2   dengan interval 1 bulan.
-         Kontrasepsi yang pernah digunakan
Sebelum hamil apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi.
2.2.1.2.3         Riwayat Kesehatan
-         Riwayat kesehatan keluarga
Ada   /   tidak   penyakit   keturunan   ataupun menular   dari   kedua   keluarga   yang   dapat mempengaruhi      atau      dipengaruhi      oleh kehamilannya seperti asma, diabetes mellitus, jantung, hipertensi dan Iain-lain.
-         Perilaku kesehatan
Apakah ibu hanya mengkonsumsi obat-obatan yang  diberikan  oleh  bidan  dan  apakah  ibu mengkonsumsi   obat-obat   terlarang   ataupun jamu-jamuan.
2.2.1.2.4         Riwayat sosial ekonomi
Keluarga   terlihat   senang   atau   tidak   dengan kehamilan ibu khususnya suami ibu. Kehamilan sekarang difencanakan atau tidak.
2.2.1.3   Pemeriksaan Fisik
a.   Keadaan umum               :    Untuk   mengetahui   keadaan   ibu secara umum (baik). Keadaan umum kehamilan normal biasanya baik.
Keadaan emosional         :    Terlihat stabil atau tidak.
Kesadaran                       :    Ibu   terlihat   composmentis   atau tidak.


b.   Tanda-tanda vital
Tekanan darah            : Normalnya tidak boleh mencapai sistol : 140 mmHg, diastol tidak boleh > 90 mmHg. Biasanya dalam anemi sedang diastol turun...
Suhu tubuh                 :    Suhu normal antara 36,5°C - 37°C
Denyut nadi                :    Denyut nadi normal antara 80-120 x/menit
Pernapasan                  :    Pernafasan normal 16-20 x/menit

 c.  Tinggi badan               :    Normalnya lebih dari 145 cm
Kenaikan berat badan selama hamil : Normalnya 10-12 kg
Lila                             :    Tidak boleh kurang dari 23,5 cm.
d.      Pemeriksaan fisik      
-         Kepala                 :    terlihat bersih atau tidak
-         Muka                   :    terdapat cloasma gravidarum atau tidak, terdapat oedem atau tidak pada wajah,konjungtiva merah muda atau pucat sclera putih atau kuning. Normalnya terdapat cloasma gravidarum, tidak ada oedem conjungtiva merah muda,sclera putih. Pada kehamilan anemi sedang, biasanya konjungtiva pucat.
-         Mulut dan gigi     :    dilihat apakah ada stomatitis atau tidak. Gigi dilihat apakah ada stomatitis atau tidak. Gigi dilihat apakah ada caries atau tidak. Lidah dilihat apakah bersih atau kotor.
-         Kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening : ada atau tidak pembesaran. Normalnya tidak ada.

-         Dada
Jantung                :    Irama jantung reguler atau tidak. Normalnya reguler.
Paru-paru             :    Ada suara wheezing dan ronci atau tidak. Normalnya tidak ada.
Payudara              :    Bentuknya    simetris    atau    tidak. Biasanya simetris. Puting menonjol atau tidak, biasanya menonjol. Ada hiperpigmentasi areola aiau tidak, biasanya ada. Ada benjolan atau tidak. Biasanya atau tidak. Ada pengeluaran colostrum atau tidak, biasanya ada.
-         Punggung dan pinggang
Biasanya di usia kehamilan > 34 minggu posisi tulang belakang   mulai   lordosis.   CVAT    :   dengan   cara mengetuk   pinggang   ibu   apakah   nyeri   atau  tidak, biasanya tidak.
-         Ekstremitas atas dan bawah
Ada varices oedem atau tidak, biasanya tidak. Warna kuku merah muda atau pucat, biasanya merah muda. Tapi pada kehamilan sedang bisanya pucat,  reflek patela positif atau negatif, biasanya positif.
-         Abdomen
Terdapat striae gravidarum atau tidak, terdapat luka bekas operasi  atau tidak.  Biasanya terdapat  striae gravidarum dan tidak terdapat luka bekas operasi.



-         Palpasi
Leopold I   : Untuk menentukan bagian apa yang berada di fundus, biasanya bokong (kurang       bulat,      lunak, kurang indenting).  Untuk menentukan tinggi fundus uteri.
Leopold II :    Untuk menentukan letak punggung janin (puka atau puki) dan bagian kecil janin.
Leopold III :   Untuk menentukan bagian terendah janin, biasanya kepala (teraba bulat, keras, melenting). Untuk mengetahui bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV : Untuk mengukur seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP.
TBJJ           :    TFU-11 (sudah masuk PAP) x 155
TFU-12 (setengah masuk PAP) x 155 TFU-13 (belum masuk PAP) x 155
-          Auskultasi
DJJ normal atau tidak. Normalnya 120-160 x/menit. Frekuensinya teratur atau tidak, normalnya teratur. Punctum   maksimum   adalah   tempat   dimana   DJJ terdengar paling jelas di sebelah kanan atau kiri pusat.
-         Anogenital
Vagina      :    Terdapat tanda chadwick atau tidak, normalnya ada. Elastisitas bertambah atau tidak, normalnya bertambah. Ada atau tidaknya kelainan varises pembengkakan kelenjar bartolini, skene, normalnya tidak ada.
Anus         :    Ada tidaknya hemoroid. Normalnya tidak.


2.2.1.4  Pemeriksaan Laboratorium
Hb : untuk mengetahui kadar Hbnya normal atau tidak. Normalnya > 11 gr % kehamilan dengan anemis sedang biasanya 7-8 gr %.
2.2.2        Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa masalah dan kebutuhan. Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
G     P....A   gravida            minggu janin tunggal atau ganda, hidup atau mati, intrauterin atau tidak dengan keadaan umum ibu anemia sedang.
Dasar
Anamnesa                :    Jumlah kehamilan, anak lahir hidup, abortus dan HPHT.
Pemeriksaan fisik     :    Palpasi abdomen, DJJ 120-160 x/menit. Tanda- tanda vital dalam batas normal.
Masalah  : Berkaitan    dengan    keadaan    psikologis    ibu, normalnya tidak ada masalah.
Kebutuhan               :    Berdasarkan atas keadaan umum dan keadaan fisik ibu biasanya dibutuhkan konseling lebih lanjut.
2.2.3        Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnosa dan masalah potensial yang mungkin terjadi dari diagnosa di atas. Diagnosa potensial pada anemi sedang biasanya anemi berat. Masalah potensial pada anemi sedang biasanya ibu merasa lemas.
2.2.4        Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi
Pada langkah ini dilakukan identifikasi perlunya tindakan segera oleh Bidan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Pada kasus anemi sedang biasanya berkolaborasi dengan DSOG atau ahli gizi.

2.2.5        Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan asuhan yang menyeluruh dan rasional pada anemi sedang meliputi:
-        Terapi dan asuhan
-        Pendidikan kesehatan
-        Konseling
-        Kolaborasi (bila diperlukan)
-        Rujukan (bila diperlukan)
-        Tindak lanjut
2.2.5.1             Jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan.
2.2.5.2             Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan.
2.2.5.3             Jelaskan tentang perawatan tentang payudara dan personal
hygiene.
2.2.5.4             Anjurkan ibu agar tetap mengkonsumsi makanan bergizi, tinggi protein dan zat besi.
2.2.5.5             Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet
selama 90 hari berturut-turut. Bila Hb kurang dari 11 gr %
teruskan pemberian tablet zat besi.
2.2.5.6             Sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap rninum tablet
zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan 2 - 3 x tablet /
hari.
2.2.5.7             Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.
2.2.5.8             Kaji ulang tentang tanda bahaya dalam kehamilan.
2.2.5.9             Jelaskan tanda-tanda awal persalinan.
2.2.5.10          Jelaskan tentang persiapan persalinan dan komplikasi.
2.2.5.11         Sarankan ibu untuk kontrol 1 minggu kemudian atau sesegera mungkin bila merasa ada tanda-tanda bahaya.
2.2.6        Pelaksanaan
Pada    langkah    ini    dilakukan    pelaksanaan    asuhan    yang menyeluruh seperti yang direncanakan pada langkah V.
2.2.6.1             Menjelaskan kepada ibu tengang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan kehamilannya normal dengan keadaan janin baik.
2.2.6.2             Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan.
Lemah, letih, lesu, lunglai, lelah adalah tanda-tanda anemi
atau       kekurangan      darah.       Penanganannya       dengan mengkonsumsi makanan bergizi tinggi protein dan zat besi,serta mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan oleh petugaskesehatan.
2.2.6.3             Menjelaskan   tentang   perawatan   payudara   dan   personal hygiene diharapkan kebersihan payudara, puting menonjol /tidak rata, sehingga akan mudah dalam memberikan ASI, selain  itu  personal  hygiene  diperlukan  untuk  mencegah infeksi yang dapat memperburuk keadaan ibu.
2.2.6.4             Menganjurkan   ibu   untuk  tetap   mengkonsumsi   makanan bergizi, tinggi protein dan zat besi.
2.2.6.5             Memberi tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1
tablet selama 90 hari berturut-turut Bila Hb kurang dari 11 gr % teruskan pemberian tablet zat besi.
2.2.6.6             Menyarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum
tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan 2 - 3 x
tablet / hari.
2.2.6.7             Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat.
2.2.6.8             Mengkaji ulang tentang tanda bahaya dalam kehamilan.
a.       Perdarahan pervaginam.
b.      Kepala pusing hebat
c.       Bengkak pada wajah dan tangan
d.      Penglihatan kabur
e.       Nyeri epigastrium
f.       Gerakan janin menurun, tidak seperti biasanya.
2.2.6.9             Menjelaskan tentang tanda awal persalinan yang perlu diketahuiibu seperti:
a.       Blood show ( keluar darah bercampur lender).
b.      Adanya kontraksi yang sangat kuat selama kuranglebih 30-40  x dalam 10 menit.
c.       Pecahnya ketuban, keluar ari-ari.
2.2.6.10         Menjelaskan tentang persalinan dan komplikasi
a.       Dimana ibu akan melahirkan
b.      Siapa yang akan menolong
c.       Siapa yang mengambil keputusan dalam kelaurga.
d.      Menyiapkan transportasi
2.2.6.11         Menyarankan ibu untuk control 1 minggu lagi atau segera mungkin bila ada keadaan darurat.

2.2.7        Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi  keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan secara efektif dan efisen
2.2.7.1        Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan
2.2.7.2        Ibu mengerti dan dapat melakukan penanganan keluhan tersebut
2.2.7.3        Ibu mengerti bagaimana menjaga kebersihan diri dan ibu sudah mencoba membersihkan payudara
2.2.7.4        Ibu mengatakan akan mengkonsumsi makanan bergizi tinggi protein dan zat besi.
2.2.7.5        Ibu mengatakan akan meminum tablet zat besi.
2.2.7.6        Ibu mengikuti saran bidan untuk tetap minum tablet zat besi
sampai 4-6 bulan setelah persalinan 2 - 3 x tablet/hari.
2.2.7.7        Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup.
2.2.7.8        Ibu  mengerti  don  dapat  mengulang  kembali   tanda-tanda
bahaya pada kehamilan.
2.2.7.9        Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali tentang tanda-
tanda persalinan.
2.2.7.10    Ibu mengatakan sudah mempersiapkan segalanya.
2.2.7.11    Ibu  bersedia  untuk  kontrol   ulang   1   minggu   lagi  /  ibu merasakan adanya keanehan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1    Pengkajian (Data Subjektif)
A.   Identitas
Nama Klien    : Ny. E                            Nama            :  Tn. D
Umur              :                                       30 Tahun      Umur :           30 Tahun
Kebangsaan    :                                       Sunda /Indonesia     Kebangsaan     :           Sunda /Indonesia
Agama            :                                       Islam             Agama            :           Islam
Pendidikan     :                                       SD                Pendidikan     :           SMP
Pekerjaan        :                                       Tidak bekerja           Pekerjaan         :           Wiraswasta

B.   Anamnesa
Pada tanggal 16 Februari 2008 pukul 16.00 WIB
1.      Alasan kunjungan ini       : Kunjungan ulang
2.        Keluhan                           : Pusing, cepat lelah dan mata berkunang-kunang.
3.        Riwayat menstruasi         :
-          Menarche                 : 12 tahun
-          Siklus                       : 28 hari
-          Lamanya                  : 6 hari
-          Teratur /tidak           : teratur
-          Sifat darah               :  encer, merah
-          Dismenorhoe            :  ya
4.         Riwayat kehamilan  sekarang
-          HPHT                       : 30Mei2007
-          HTP                          : 6 Maret 2008
-          Keluhan                    : Pusing dan cepat lelah
·         Pola nutrisi
Ibu makan 2 - 3 x sehari dengan lauk pauk : tahu, ikan, sayuran dan kadang-kadang makan buah-buahan dan minum susu.

·         Pola eliminasi    
BAB   : 2 kali/hari.   
BAK   : 5-6 kali/hari.
·         Pola aktivitas
Pola istirahat kurang  lebih  8 - 9 jam  pada malam hari  dan setengah jam pada siang hari.
·         Seksualitas
Hubungan  seksualitas  masih  tetap  dilakukan,  tetapi  frekuensi dikurangi dan biasanya 4x seminggu, sekarang 2x seminggu.
·         Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan ibu sama dengan ibu rumah tangga yang lain.
·         Imunisasi
TT1= 22 Mi 2008 TT2= 20 Agustus 2008.
·         Kontrasepsi
Belum pernah
5.        Riwayat penyakit sistemik
Ibu menyatakan tidak menderita penyakit berat seperti : Jantung, DM, hipertensi, Asma, TBC, dan Iain-lain.
6.        Riwayat penyakit keluarga
Ibu menyatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit berat seperti : Jantung, DM, Hipertensi, Asma, TBC dan Iain-lain.
7.        Riwayat social
Perkawinan
·         Kehamilan ini                               : Diinginkan
·         Perasaan tentang kehamilan ini    : Menerima
·         Status perkawinan                        : Kawin satu kali


3.2    Data Objektif
3.2.1        Pemeriksaan Umum
Keadaan umum                 :    Baik
Keadaan emosional           :    Stabil
Kesadaran                          :    Composmentis
1.    Tanda-tanda vital
Tekanan darah              :    110 / 60 mmHg
Nadi                              :    82 x/menit
Respirasi                       :    23 x.menit
Suhu                              :    36,5 0C
Berat badan                  :    47 kg,BB sebelum hamil: 37kg
Lila                                :    23,5 cm
Tinggi badan                 :    155 cm
2.    Muka
Odema                          :    Tidak ada
Cloasma gravidarum     :    Tidak ada
3.    Mata
Conjungtiva                  :    Pucat
Sclera                            :    putih
4.    Mulut dan gigi
Stomatitis                      :    Tidak ada
Caries gigi                     :    Tidak ada
Lidah                            :    Bersih
5.    Kelenjar tyroid              :    Tidak ada pembengkakan
6.    Kelenajr getah bening   :    Tidak ada pembengkakan
7.    Dada
Jantung                         :    regular
Paru-paru                      :    ronchi tidak ada
                                           Wheezing tidak ada
Mamae                          :    bentuk simetris
                                           Hiperpigmentasi  pada aerola
                                           Putting susu menonjol
                                           Tidak teraba benjolan
8.    Abdomen
Bekas luka operasi        :    tidak ada
Striae                             :    livida
Pembesaran perut          :    sesuai usia kehamilan
Leopold I                      :    28 cm, bagian fundus teraba bokong , lunak,kurang melneting(bokong).
Leopold II                    :    bagian kanan perut ibu teraba panjang keras seperti papan (punggung). Bagian kiriperut ibu teraba bagian kecil dari janin.
Leopold III                   :    Bagian terendah janian adalah kepala dan tidak dapat digoyangkan (U).
Leopold IV                   :    sduah masuk PAP, penurunan 4/5
Auskultasi                     :    DJJ (+) teratur 142 x/menit, punctum maximum sebelah kanan bawah pusat.
9.    Anogenital
Vulva vagina                 :    oedema tidak ada
Kondiloma tidak ada
Kel.bartholini tidak ada pembengkakan
Kel. Skene tidak ada pembengkakan
Perineum                       :    Luka perut tidak ada
Anus                             :    tidakhemoroid
10.    CVAT                         :    ka/ki          : -/-
11.    Ekstremitas
Atas
-        Oedem                  :    ka/ki          : -/-
Bawah
-        Oedem                  :    ka/ki          :-/-
-        Varices                  :    ka/ki          :-/-
-        Refleks

3.2.2        Pemeriksaan Penunjang
Hb            : 7,8 gr%
Urine        : Tidak dilakukan

3.3    Assesment
Gi Po Ao gravida 36 minggu, janin hidup tunggal intra uterin dengan anemia
sedang.
Diagnosa potensial anemia berat, prematur, abortus, perdarahau.
Masalah potensial tidak ada.

3.4    Planning
3.4.1        Menjalin hubungan dengan baik à  Hubungan sudah terbina dengan
baik.
3.4.2        Memberitahu hasil pemeriksaanàIbu tampak -senang mengetahui
bahwa bayinya sehat tapi agak sedikit cemas sehubungan Hbnya
masih rendah.
3.4.3        Melakukan pemeriksaan kadar Hb à Hasil kadar Hb yang didapat7,8
gr%.
3.4.4        Memberitahu tentang bahaya anemi pada kehamilan à Ibu tahu dan
mengjerti tentang bahaya anemi pada kehamilan.
3.4.5        Memberi tablet Fe 30 butir lxl dan mengajari cara meminumnya
dengan air putih, tidak boleh pakai air teh karena dapat mengikat zat
besi  
à  Ibu   mengatakan   akan   meminumnya   setiap   hari   dan
meminumnya dengan air putih.
3.4.6        Memberikan konseling makanan bergizi tinggi seperti protein dan zat
besi
àIbu mengerti dan mengkonsumsinya.
3.4.7        Menganjurkan ibu untuk mengurangi kerja beratàIbu mengikuti
anjuran dan bidan.
3.4.8        Memberikan  konseling  mengenai  bahaya  perokok  pasif à   Ibu
mengatakan akan meminta suaminya merokok di luar rumah.


3.4.9        Mendiskusikan bersama ibu tentang persiapan persalinan dengan kegawatdaruratan à Ibu mengatakan akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan keluarga.
3.4.10    Mendiskusikan tentang rencana kunjungan ulang à Ibu setuju untuk periksa kembali 1 minggUi kemudian (tanggal 23 Februari 2008) kecuali bila ada tanda-tanda bahaya dan tanda-tanda persalinan.
3.4.11    Mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada SOAP à Sudah didokumentasikan.


BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan pengkajian, memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan Ny. E dengan anemi sedang di BPS berjalan cukup baik, kesenjangan yang didapat antara lahan praktek dengan teori yaitu :
4.1  Pengkajian
Pada tahap ini keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu dengan anemia sedang umumnya berupa pusing, cepat lelah dan pandangan mata berkunang-kunang. Keluhan yang dirasakan Ny. E sesuai dengan keluhan anemi pada umumnya sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus Ny. E.

4.2  Interpretasi Data
Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan data obyektif yang ditemukan pada Ny. E dengan anemia sedang.

4.3  Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Dalam mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial penulis menemukan kesenjangan dimana tidak semua penderita Anemia sedang mengalami potensial seperti partus lama dan perdarahan post partum, hal ini di lapangan tidak terjadi.

4.4  Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan dan Kolaborasi
Dalam teori dijelaskan bahwa pada kasus kehamilan dengan anemi sedang biasanya tidak diperlukan tindakan segera atau kolaborasi, pada kasus Ny. E didapatkan bahwa tidak ada kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.




4.5  Perencanaan
Dalam merencanakan asuhan yang menyeluruh penulis menemukan kendala diantaranya keterbatasan waktu, sehingga dalam memberikan asuhan, penulis
tidak dapat memberikan asuhan sesuai dengan standar teori yang penulis dapatkan.

4.6  Pelaksanaan    
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

4.7  Evaluasi
Didalam evaluasi, penulis tidak menemukan kendala dikarenakan keadaan pasien sudah mulai membaik dan pasien sering kontrol ke bidan.


BABV
PENUTUP
Setelah membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. E kehamilan  dengan anemia sedang. Penulis dapat melakukan perbandingan antara teori dengan praktek di lapangan.
5.1  Kesimpulan
Dari hasil pengkajian pada Ny. E ibu hamil dengan anemia sedang dan keluarga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan. Tidak semua ibu hamil dengan anemia sedang mengalami konjungtiva pucat, tapi harus ditunjang dengan pemeriksaan Hb. Pengenalan dari dan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan pengkajian temyata dapat menghilangkan kesalahpahaman klien terhadap petugas kesehatan dengan kegiatan ini dapat berialan dengan baik dan benar.
Dalam melakukan kegiatan perencanaan, penulis t>erusaha membuatnya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh klien. Selain itu penulis juga berusaha melakukan sesuai dengan teori yang diberikan dalam asuhan kebidanan pada kehamilan dengan anemia sedang.
Pada langkah asuhan kebidanan yang telah penulis lakukan pada umumnya memberikan konseling tentang haslrhal yang diperlukan klien.
PadaUangkah evaluasi dan tindakan asuhan kebidanan yang dilakukan pada saat setelah satu hari pelaksanaan klien dan keluarga akhimya dapat memahami dan mengerti bahwa perawatan saat kehamilan dan bersalin sangat penting terutama trimester ke-3.

5.2  Saran
5.2.1        Bagi BPS diharapkan agar lebih meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan mengikuti perkembangan IPTEK dan meningkatkan pelayanan dengan cepat dan tepat meningkatkan kedisiplinan dan dapat menjadi panutan bagi mahasiswi D III Kebidanan .

5.2.2        Bagi   Mahasiswi   D   III   Kebidanan    agar   lebih
meningkatkan pengetahuan d?n kedisiplinan di luar manapun di dalam
kampus.
Bagi   Ny.   E   untuk   lebih   memperhatikan   asupan   gizinya   agar
kehamilannya  berjalan  dengan  baik.   Segera  mengunjungi  tempat
pelayanan kesehatan bila ada yang dirasakan.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Artikel Kesehatan | Kembali ke Atas
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger