BAB I
PENDHULUAN
1.1. Latar belakang
Pembangunan kesehatan akan berhasil secara optimal bila ditunjang oleh suatu sistem pelayanan kesehatan di mana didalamnya mencakup berbagai upaya-upaya kesehatan antara lain : Pelayanan Gizi, Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Kedoteran Dan Pelayanan Perawatan.
Penyakit tulang merupakan masalah dari kesehatan, penyakit ini menyerang pada bagian tulang. Penyakit tulang menginfeksi penduduk di Dunia. Penyakit tulang ini sering dijumpai pada orang usia lanjut, anak-anak, pada ibu hamil dan pada masa muda biasanya dikarenakan tumor pada tulang, kegagalan perkembangan yang sempurna pada tulang dan karena banyak hal lainnya. Ini di sebabkannya penderita yang tidak berhasil di sembuhakan, biasanya penderita akan di rujuk dengan Amputasi pada daerah yang telah di pastikan mempunyai penyakit tulang. Berdasarkan data di atas, penulis merasa tertarik untuk mencoba melakukan penelitian tentang penyakit tulang dengan judul “PENYAKIT PADA TULANG”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan gambaran tingkat pengetahuan terhadap penderita, terhadap resiko terjadinya penyakit tulang.
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui gambaran umum Tn.S. penderita penyakit tulang dengan gambaran pengetahuan terhadap resiko penyakit ini .
1.3.2 Mengidentifikasi gambar penyembuhan tentang penyebab penyakit tulang
1.4. Ruang lingkup
Dalam penyusunan makalah ini penulis hanya menitikberatkan pada studi kasus gambaran penderita penyakit tulang dengan tingkat pengetahuan terhadap resiko komplikasinya terhadap penderita lain.
1.5. Manfaat
1.5.1 Bagi keluarga klien
Memberikan gambaran secara umum pada keluarga tentang penatalaksanaan keperawatan penderita penyakit tulang dengan kejadian kurangnya pengetahuan keluarga terhadap resiko tulang agar klien tidak mengalami lagi kejadian yang sama.
1.5.2Bagi Penulis/Peneliti
Sebagai masukan tambahan informasi dan pengalaman tentang gambaran umum tentang tingkat pengetahuan keluarga, penyakit tulang dengan resiko terjadinya komplikasi yang sangat fatal. .
BAB II
PENYAKIT TULANG
2.1 Pengertian Osteomyelitis
Osteomyelitis akut adalah infeksi akut pada tulang yang paling sering terlihat di antara anak-anak biasanya infeksi ini disebabkan lewat darah dari tempat lain, dan sering disebabkan oleh staphjlococcus aureus. Yang terserang biasanya terutama pada bagian tulang panjang ekstremitasi, dan infeksi dimulai pada metapyhsis bagian tulang disebelah lempeng tulang rawan epiphysis. Penyebarannya dapat terjadi sepanjang cavum mendullaris dan melalui cortex yang menimbukan suatu abscess supariosteum dan bahkan akan menimbulkan arthritis pada sendi di sebelahnya.Penderita osteomyelitis ini akan mengalami nyari tekanan akut pada derah tulang yang sakit, pembengkakan dan kemerahan pada bagian yang diderita, nyeri bila di bagian yang sakit digerakan dan pyrexia.
2.1.1 Penatalaksaan pengobatan
Penderita osteomylitis akut diberikan antibiotic yang segera di berikan dalam bentuk kombinasi gabungan dua macam antibiotic. Pemberian obat antibiotic yang akan menyembuhkan infeksi ini. Apabila obat yang diberikan terlambat dan jika tindakanya terlambat, maka dapat terjadi pus sehingga diperlukan drainage dengan insisi dan jika perlu dibuat lubang dengan pengetoran pada tulang untuk memungkinkan keluar pus (nanah) tersebut.
2.1.2 Osteomyelitis kronis
Infeksi yang diakibatkan oleh bakteri tertentu misalnya oleh tuberkulosis. Osteomyelitis kronis sudah jarang dijumpai dinegara-negara maju. Osteomyelitis kronis diakibatkan karena sesuatu Osteomyelitis akut yang tidak diobati dengan memadai dan infeksi derajat rendah yang disebabkan oleh bakteri dengan virus lensis rendah dan perlahan-lahan menyebabkan absorpasi tulang dengan terbentuknya kapasitas, abssess segustrum. Tuberkulosis dapat menyebabkan Osteomyelitis tipe kronis , tempat yang sering diserang adalah vertebra thoracalis tau lumbalis yang meliputi corpus vertebra. Mayoritas terbanyak pasien Osteomyelitis ini adalah anak-anak. Destroksi yang lambat terjadi pada tulang dan discus. Intervetebralis dengan terbentuknya abscess pada akhirnya terjadi abscess dingin yang berupa benjolan lunak dengan fluktuasi yang hanya sedikit merah dan nyeri tekanan. Destruksi tulang menyebabkan runtuhnya vertebra dengan akibat kyphosis dan kemungkinan kerusakannya medulla spinalis. Abscess dapat terbentuk pada daerah punggung atau dada, merembes kedalam otot sampai daerah lipat paha (kadang-kadang keadaan ini dikelirukan dengan hernia). Pada anak-anak biasanya akan nyeri tekan pada sekitar daerah punggung. Akan timbulnya kekakuan dan gangguan bila akan mel;akukan gerakan dan dapat diketahui dari pemeriksaan sinar X destruksi tulang dan menunjukan sering adanya abscess.
2.2 Ricketsia dan Osteomalacia
Definisi vitamin D pada anak-anak yang menyebabkan tulang tumbuh menjadi lunak dan mudah bengkok pada kasus-kasus yang berat, berat badan anak akan menimbulkan distrosi pelvis dan ekstermitas bahwa akan menjadi bengkok dan condong keluar sehingga timbul tungkai yang meanyerupai busur (bow legs).
Osteomalacia serupa dengan ricketsia, tetapi terjadi pada orang dewasa dan bukan pada anak-anak. Di Negara maju kelainan ini sudah jarang dijumpai karena faktor teknologi yang moderen, namun teryata kasus Osteomalacia ini ditemukan dinegara Cina bagian utara dengan diet yang kurang vitamin D dan kalsium yang kurang. Banyak pasien yang tidak menunjukan gejala khususnya jika penyakit tersebut hanya mengenai beberapa tulang. Penderita akan menggalami peningkatan ukuran cranium dan kyphosis yang mencolok jika penyakit ini menyerang vertebra sehingga punggung napak sangat bungkuk. Yeri belakangnya pada tulang yang terserang umumnya dijumpai dan rasa nyeri ini menjadi berat dan sakit.
2.2.1 Penatalaksanaan Pengobatan
Penderita Ricketsia harus diberi tindakan yang terdiri atas pemberian vitamin D dan jika perlu haru diadakan pembedahan untuk memperbaiki deformitas. Calcitonin tindakan yang digunakan hanya untuk menghambat perkembangan deformitas dan meredakan rasa nyeri pada sekitar daerah yang sakit.
BAB III
PENYAKIT KONGENITAL
3.1 Achondroplasia dan Osteogenesis Imperfecta
Achondroplasia jarang ditemukan dan bersifat herediter, kegagalan pada perkembangan yang sempurna dari tulang ekstremitas dan dasar tengkorak yang pertama-tama terbantuk dalam tulang rawan. Gambar klinis batang tubuh pasien tetap normal, tetapi ekstremitasnya pendak dan kepala tampak hidrocphalus karna dasar tengkorak tidak berkembang dan ternyata orang-orang katai yang bermain sirkus sering merupakan penderita achondroplasia. Achondroplasis juga ditemukan pada anjing.
Osteogenesis Imperfecta kelainan tulang terjadi pada anak yang dilahirkan dengan tulang yang rapuh sehingga mudah mengalami faktur, dan faktur terjadi akibat penipisan cortex pada tulang yang kekuatannya kemudian berkurang. Pasie npenyakit ini sering mengalami faktur dengan trauma yang ringan tetapi pada kasus yang sangat berat keadaannya dapat sedemikian lemah sehingga sudah meninggal pada usia anak-anak. Biasanya banyak pasien penderita penyakit ini akan memperlihatkan sclera yang biru atau juga di sebut dengan Istilah medis denagn nama (blue sclera) pada bagian matanya. Kemudian tulang berangsur-angsur akan menebal sampai usia dewasa yang akhirnya menjadi normal kekuatan dan strukrurnya.
3.2 Tumor Simpleks Tulang
3.2.1 Chondroma
Tumor simpleks yang tersusun dari tulang rawan yaitu cartilago dan sering di temukan melekat pada tulang panjang pasien yang berusia muda, tulang ini kemudian mengalami ossisfikasi dan menjadi “oxostosis” penonjolan tulang, dan keadaan condroma di jumpai dalam subtansi tulang. Osteoma juga merupakan tumor simplek yang menyarang bagiaan tengkorak tumor ini bisa diangkat jika menemukan struktur lainnya. Pada tulang panjang os femur dan os tebia sering ditemukan Osteoclastoma tumor yang tersusun dari sel osteoclast yang nmelarutkan tulang sehingga timbul rongga-rongga kistik 90% sebagian besar osteoclastoma disebabka oleh tumor benigna tetapi 10% sebagian lagi maligna sejak awalnya, dan penderita bisanya dijumpai pada usia muda. Pada bagian yang diderita akan terjadi benjolan yang tumbuh secara perlahan-lahan, keluhan nyeri mungkin tidak terdapat atau merupakan akhir dapat berupa faktur.
Magnalitasi Primer pada sarkoma osteogenetik paling sering dijumpai diantara remaja pada tulang dekat lutut atau pada Os humeri. Tumor ini tumbuh dengan sangat cepat dan akan mengadakan metastase dini khususnya ke paru-paru. Biasanya sering terjadi nyeri yang cukup hebat untuk menimbulkan kecungaan akan osteomyelitis dan akan terjadi pembengkakan, benjol pada derah setempat. Putusnya kesinambungan tulang atau juga patah tulang (faktur) sarkoma osteogenetik ini dapat diketahui dengan pemeriksaan sinar x dan biopsi penyakit maglitas skunder jauh lebih sering ditemukan berasal dari payudarah, paru, thyroid dan tempat-tempat lainnya.
3.2.2 Penatalaksanaan Pengobatan
Pasien akan diberi tindakan eksis lokal yang luas karena di takutkan akan adanya keganasan dan jika perlu, dilakukan pencangkokan tulang untuk mengisi defek yang terjadi. Dan jika Tumor simpleks tulang ini menjadi kronis munkin di perlukan Amputasi khususnya jika tumor tersebut tumbuh kembali dan bersifat ganas karena di takutkan akan menyebar atau menjalar kebagian tubuh lainnya.
Tindakan Amputasi radikal ekstremitas dapat di lakukan tetapi hasilnya sangat jelek pada tulang. Tumor tersebut biasanya akan memberikan reaksi yang cepat terhadap Radio terapi, akan tetapi tumor akan selalu tumbuh kembali. Karena itu Radio terapi merupakan tindakan yang hanya paliatif. Tindakan lainnya yaitu kemoterapi. Tindakan ini semakin di gunakan karena menunjukkan hasil yang semakin baik.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut diatas kiranya penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa :
1. Penyakit tulang sering ditemukan pada usia anak-anak, usia muda dan usia lanjut.
2. Tumor pada tulang akan mengakibatkan kefatalan yaitu “Amputasi” pada daerah tulang yang di derita.
3. Penyakit tulang jarang di jumpai pada negara-negara maju.
4. Penyakit tulang tuberkulosis dapat menyebabkan penyakit osteomyelitis tipe kronis.
0 comments:
Post a Comment